Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Perbatasan, Ratusan Botol Miras Ilegal Asal Malaysia Diamankan

Kompas.com - 19/03/2014, 13:48 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 100/Raider yang bertugas di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengamankan 726 botol minuman keras ilegal asal Malaysia dari kapal regular KM Purnama dan KM Malindo Express. Perwira Seksi Teritorial Satgas Pamtas Yonif 100/Raider Lettu Inf Abraham Prihadi mengatakan, penangkapan miras ilegal asal Malaysia tersebut dilakukan setelah pengintaian dilakukan di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.

”Ini dari pengendapan di Pelabuhan Tunon Taka oleh 4 anggota satgas pamtas yang dipimpin Srk Andi Sofian pukul 23.30. Pukul 02.30 ada kegiatan mencurigakan di sekitar pelabuhan resmi Tawau–Malaysia. Pukul 03.45 dipastikan ada kegiatan terkait miras ilegal di KM Purnama dan KM Malindo. Kita mendapati 726 botol minuman miras ilegal dari beberapa merek, seperti Carlsberg, Royal Stout, Red Bull dan Benson,” ujar Abraham Prihadi Rabu (19/3/2014).

Hasil tangkapan ratusan miras tersebut oleh Satgas Pamtas langsung diserahkan kepada Bea Cukai Nunukan. Usai menerima barang bukti ratusan botol miras dari Satgas Pamtas, Kepala Bea Cukai Kabupaten Nunukan Bambang Wikarsono memastikan ratusan botol miras dari Malaysia tersebut adalah ilegal.

“Mengeluarkan barang di saat subuh itu sudah tidak wajar, apalagi botol miras. Apabila semua unsur sudah terpenuhi, kita akan melakukan penyidikan. Tersangka satu orang sementara ini ditahan di Pamtas karena dia akan diserahkan ke Bea Cukai,” ujar Bambang Wikarsono.

Sebelumnya, sejak bertugas di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara hampir 3 bulan lalu, Satgas Pamtas telah melakukan 3 kali penangkapan minuman keras ilegal dari Malaysia.

“Sebelumnya, di Pos Sei Ular. Kemudian dua kali di Pos LongWidang Krayan Selatan dengan barang bukti miras sebanyak 757 botol miras, kemudian di Nunukan 726 botol miras dari berbagai merek. Ini hasil sejak 2 setengah bulan kita bertugas di wilayah perbatasan. Sementara untuk penangkapan kegiatan illegal ada 8 kali penangkapan. Kita fokus pada usaha pencegahan penyelundupan barang illegal di wilayah perbatasan,” ujar Abraham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com