Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Risma Bebaskan Rumah Kelahiran Bung Karno

Kompas.com - 17/03/2014, 20:59 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
 — Pemerintah Kota Surabaya mengalami kesulitan untuk membebaskan rumah di Jalan Pandean IV Nomor 40 Surabaya, yang diyakini sebagai tempat kelahiran Bung Karno.

Sampai-sampai, Pemkot Surabaya meminta bantuan tim appraisal khusus dari Istana Gebang Blitar, pengelola khusus museum Bung Karno.

Kesulitan tersebut, kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, ialah karena ada pihak yang sengaja "memainkan" harga rumah yang kini ditempati keluarga Djamilah sejak 1990 itu.

"Kami datangkan tim appraisal khusus dari Istana Gebang Blitar agar pemilik bersedia menjual rumahnya," kata Risma saat mendampingi napak tilas Megawati di rumah itu, Senin (17/3/2014).

Mulanya, pemilik menawarkan harga Rp 300 juta. Saat disanggupi Pemkot, harganya berubah menjadi Rp 700 juta.

"Harga terus naik, menjadi Rp 1 miliar hingga terakhir ini minta Rp 5 miliar," ujarnya.

Pihaknya akan terus berusaha melakukan pendekatan intensif agar harga tersebut menjadi wajar, dan segera diambil alih Pemkot Surabaya sebagai salah satu cagar budaya milik negara.

Rumah yang dipercaya sebagai tempat kelahiran Bapak Proklamator tersebut terletak di Jalan Lawang Seketeng yang saat ini menjadi Jalan Pandean.

Bangunan tersebut berukuran 6 x 14 meter yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang tengah, 2 kamar, dan 1 dapur. Ada juga bagian atas bangunan yang biasa digunakan untuk menjemur pakaian.

Pemilik bangunan saat ini adalah Siti Djamilah. Dia menempati bangunan tersebut sejak 1990 bersama dengan sang kakak dan suami, H Zaenal Arifin.

Sejak menempati rumah tersebut, Djamilah mengaku tidak pernah mengubah atau merenovasi bangunan aslinya. Namun, Djamilah bukanlah tangan pertama, sebelumnya ada tiga orang yang pernah menempati rumah itu. Namun, identitasnya sampai saat ini belum terlacak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com