Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Material Lahar Merapi Penuhi Jembatan Penahan Banjir

Kompas.com - 06/03/2014, 23:02 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Sebanyak 20 hingga 30 meter kubik material lahar Gunung Merapi memenuhi jembatan penahan banjir (sabo dam) di empat titik sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Material berupa pasir dan batu itu semakin menumpuk pasca-banjir lahar hujan, Rabu (5/3/2014).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BWSSO), Agus Suprapto menyebutkan, empat titik sabo dam itu antara lain tiga sabo dam di Kali Apu, Kabupaten Boyolali, dan satu di Kali Pabelan, Kabupaten Magelang. Walau demikian, tidak ada kerusakan yang terjadi di sabo dam tersebut.

"Kami akan segera lakukan normalisasi dengan cara mengeruk material di sekitar sabo dam menggunakan alat berat (ekskavator)," ujar Agus saat melakukan peninjauan di sabo dam Kali Pabelan, Mungkid, Magelang, Kamis (6/3/2014).

Agus menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan peninjauan ke lokasi sabo dam untuk kemudian menentukan langkah normalisasi. Rencananya, pengerukan akan mulai dilakukan pada minggu depan. Proses ini dilakukan untuk mengantisipasi luapan material lahar hujan ke sisi kanan dan kiri sabo dam, jika terjadi banjir lagi.

"Selain itu, agar material yang turun dari puncak Merapi tidak seperti jalan tol tanpa hambatan. Terpenting, agar sabo dam tidak rusak. Jika material itu dibiarkan saja, lama-lama sabo dam akan ambrol," tandas Agus.

Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) Pengendalian Lahar Gunung Merapi Kementerian PU, Dwi Purwantoro, menambahkan, dibutuhkan setidaknya tiga hingga empat alat berat untuk mengeruk material Merapi yang memenuhi sabo dam.

"Kita akan lihat kondisi setiap sabo dam. Kira-kira di setiap sabo dam, kita kerahkan satu alat berat," ucap Dwi.

Selain memakai alat berat, pihaknya juga mempersilakan warga untuk menambang material di sekitar sabo dam. Namun, dengan catatan, warga hanya boleh menambang secara manual. Dwi memperkirakan, proses normalisasi itu akan memakan waktu sekitar dua minggu, tergantung cuaca selama normalisasi.

"Kalau cuaca bersahabat, tentu semakin cepat selesai," tutup Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com