Pencurian yang baru diketahui oleh pemiliknya, Usaha Sinulingga, Senin (3/3/2014) siang, saat membuka toko itu dinilai telah merugikannya hingga Rp 2 miliar. ”Waktu istri saya bisa masuk ke toko, dia menemukan toko sudah berantakan,” ujar Usaha saat ditanya pers seusai melapor, Senin.
Kepala Kepolisian Resor Kota Medan Komisaris Besar Nico Afinta menyatakan, kondisi toko saat akan dibuka pemiliknya dalam keadaan terkunci. Namun, setelah dibuka, ruangan toko berantakan dan brankas penyimpanan perhiasan terbuka.
”Pencuri diduga masuk ke toko dengan membuka atap, lalu membongkar plafon dan terali. Lemari besi tempat perhiasan dibuka dengan mesin las. Pencuri diperkirakan lebih dari satu orang serta meninggalkan alat las dan linggis,” kata Nico, yang menaksir emas yang dibawa lari pencuri senilai Rp 1 miliar. Polisi sudah memeriksa lima saksi terkait kasus tersebut, antara lain pemilik dan penjaga toko.
Pengamat perkotaan, Jaya Arjuna, mengatakan, munculnya pencurian dan perampokan toko emas di Medan karena pelaku merasa aman melakukan perbuatannya dan tanpa diketahui petugas keamanan yang dinilainya juga kurang bekerja dengan baik.
”Selain itu, pelaku juga tak lagi menggunakan akal sehatnya karena desakan ekonomi dan tak ada lagi pekerjaan yang bisa dicari sehingga nekat,” ujar dia.
Saat ditanya kemungkinan perampokan terkait terorisme, Jaya menampik, ”Saya kira terlalu dini.”
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Komisaris Besar Fajar Setiawan mengatakan, pihaknya terus memburu seorang kawanan perampokan, A, yang lolos dari kepungan polisi. (WSI/PRA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.