Mayat lelaki bernama Muh Fery (26) ditemukan dalam kondisi telentang di atas sebuah kasur di ruang bagian belakang kantor tersebut.
Kematian Fery pertama kali diketahui oleh rekannya, Kilasman (30), yang juga karyawan koperasi tersebut.
"Saya lihat dia berbaring, saya sangka dia tertidur, ternyata sudah tidak bernyawa," kata Kilasman.
Awalnya, Kilasman terbangun dari tidur dan mendapati Fery terbaring di sampingnya. Setelah itu, ia membangunkan Fery, tetapi Fery tidak bergerak dan kondisi tubuhnya sudah dingin.
"Pukul 06.30 Wita, dia yang tidur di samping saya sudah terbujur kaku. Saat dibangunkan, dia sudah tak bergerak dan sekujur tubuhnya dingin," ujarnya.
Selanjutnya, Kilasman memanggil rekannya yang lain, yakni Arif dan Suri, untuk melihat kondisi Fery. Mereka kemudian memanggil imam H Daeng Bodong untuk memastikan Fery sudah meninggal atau belum.
Sementara itu, kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Muh Fery (26). Kapolres Kendari AKBP Anjar Wicaksana mengatakan, dari hasil penyelidikan awal, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Fery.
"Saat ini dia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter," terang Anjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.