Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelud Meletus, Pengelola Borobudur Rugi Miliaran Rupiah

Kompas.com - 19/02/2014, 20:46 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Prambanan, dan Ratu Boko dipastikan merugi hingga ratusan juta rupiah per hari selama penutupan pasca-letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.

Perusahaan milik negara ini terpaksa menutup akses wisatawan karena bangunan candi diselimuti abu vulkanis setebal 3 milimeter.

Laelly Prihatiningtyas, Direktur Utama PT TWCB Prambanan dan Ratu Boko, memperkirakan, kerugian yang diderita mencapai Rp 500 juta per hari. Ditambah biaya pembersihan dan pemulihan yang mencapai Rp 90 juta per hari.

"Kalau kami tutup sejak tanggal 14 Februari 2014, hitung sendiri potensi pendapatan yang hilang hingga lima hari ke depan," kata Laelly di Magelang, Rabu (19/2/2014).

Beruntung, kata Laelly, Januari lalu pihaknya mampu mencapai target pendapatan bulanan yang diharapkan bisa menutup biaya pemulihan tersebut. Dengan demikian tidak berdampak pada target pendapatan bottom line di akhir tahun mendatang.

Diungkapkan Laelly, sejak kebijakan penutupan Borobudur, pihaknya telah menolak ribuan wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Senin lalu, katanya, sebanyak 1.000 pengunjung dari kapal pesiar luar negeri dijadwalkan berkunjung ke Borobudur, tetapi terpaksa dibatalkan. 

"Kami tidak bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan mereka sehingga kami memilih tutup. Mereka sebenarnya dijadwalkan mengikuti jamuan makan terbuka, padahal banyak debu," kata Direktur BUMN termuda itu.

Menurut Laily, pada kondisi normal, Candi Borobudur dikunjungi 3.000-4.000 wisatawan per hari. Sedangkan pada akhir pekan, jumlah pengunjung mencapai 5.000 per hari. Wisatawan sebanyak itu memberikan pemasukan sekitar Rp 150 juta - Rp 200 juta per hari.

Sementara itu, guna menekan kerugian, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko mulai Rabu (19/2/2014) ini sudah membuka untuk kunjungan wisata. Namun, wisatawan hanya boleh masuk sampai zona II atau area taman saja. Karena pelataran bangunan candi masih dalam proses pembersihan.

Pihaknya menyatakan dukungan penuh upaya pembersihan dan pemulihan yang dilakukan Tim Balai Konservasi Borobudur (BKB). Pihaknya bahkan merogoh kocek hingga Rp 90 juta per hari untuk pemulihan candi purbakala itu.

"Biaya itu untuk tambahan personel, logistik, sarana, dan prasarana. Kami dukung upaya pemulihan ini demi kelestarian candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Sampai kami bisa membuka penuh untuk wisatawan," tutup Laelly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com