Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung DPRK Aceh Tengah Diobrak-abrik Massa

Kompas.com - 16/02/2014, 10:26 WIB
TAKENGON, KOMPAS.COM - Massa dalam jumlah seribuan orang menyerbu Kantor Bupati dan DPRK Aceh Tengah di Takengon, Sabtu (15/2/2014) siang. Massa yang menuntut pencairan bantuan korban gempa tersebut berhasil menerobos ke ruang sidang dewan, merusak dan membakar peralatan kantor. Hingga tadi malam massa masih bertahan di ibu kota kabupaten dan bertahan di pendopo bupati.

Pantauan Serambi (Tribunnews.com Network), demonstran yang menyerbu DPRK dan Kantor Bupati Aceh Tengah, kemarin terbilang nekat. Letusan senjata aparat keamanan tak mampu membendung emosi massa. Empat orang harus dilarikan ke RSU Datu Beru Takengon. Dua di antaranya, yaitu Azhari dan Delamid terkena semprotan gas air mata yang ditembakkan petugas sedangkan dua lainnya, Hendra dan Mulyadi luka di tangan dan perut diduga terkena pelontar gas air mata.

Menurut informasi, massa yang berasal dari sejumlah kecamatan di Aceh Tengah itu merupakan korban gempa 2 Juli 2013. Mereka bergerak ke Gedung DPRK Aceh Tengah sekira pukul 11.00 WIB dengan menggunakan puluhan unit mobil.

Setiba di Gedung DPRK, perwakilan massa langsung berorasi sambil meminta kepada pihak DPRK menghadirkan Bupati Aceh Tengah, Ir Nasaruddin MM guna menjawab tuntutan massa.

Situasi mulai tidak terkendali ketika massa memaksa masuk ke gedung DPRK. Demonstran sempat beradu argumen dengan pihak keamanan. Tiba-tiba sebongkah batu melayang ke pintu kaca gedung DPRK. Pintu gedung dewan itupun pecah berantakan.

Karena tak ada anggota DPRK yang menemui dan tak ada yang menghadirkan bupati, akhirnya massa berlarian ke kantor bupati untuk menemui Ir Nasaruddin. Setiba di depan kantor bupati yang bersebelahan dengan gedung dewan, massa mencabut dan membakar spanduk yang terpampang di depan pintu gerbang kompleks kantor. Beberapa pot bunga sempat dirusak karena tak berhasil menemui bupati yang waktu itu sedang dinas luar. Bahkan, satu unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke kantor itu diusir massa.

Beberapa saat setelah berorasi di depan kantor bupati, massa kembali ke gedung DPRK dan merangsek masuk ke ruang sidang. Massa yang makin tersulut emosi membakar beberapa kursi dan memecahkan seluruh kaca meja. Massa berhenti merusak ruang sidang ketika Kapolres Aceh Tengah, AKBP Artanto tiba di lokasi.

"Jangan berbuat anarki. Saya minta ruang ini dikosongkan," teriak AKBP Artanto.

Mendengar perintah itu, massa langsung keluar dan selanjutnya petugas memadamkan api yang membakar meubelair. Kericuhan terhenti beberapa saat ketika pengunjuk rasa menggelar makan siang bersama di depan gedung dewan. Usai makan siang, pengunjuk rasa kembali melakukan orasi. Bahkan hingga pukul 19.30 WIB tadi malam, massa masih terkonsentrasi di kompleks gedung dewan dan ada juga yang menunggu di dalam mobil.(c35)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com