Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bunuh Istrinya, Aleksander Bunuh Diri

Kompas.com - 09/02/2014, 15:49 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


BETUN, KOMPAS.com - Kematian Aleksander Falo dan Afra Hoar Berek, pasangan suami istri asal Kampung adat Laran, Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur yang jasadnya ditemukan Minggu (9/2/2014) pagi tadi, ternyata akibat pertengkaran yang dipicu kecemburuan suami.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Wehali, Johanes Roby Tey Seran kepada Kompas.com, Minggu siang. “Informasi yang kita peroleh, Aleksander ini cemburu kepada istrinya Afra Hoar Berek. Katanya istrinya itu menjalin hubungan dengan laki-laki lain sehingga membuat Aleksander marah dan menikam istrinya sampai meninggal. Setelah mengetahui istrinya meninggal, Aleksander pun akhirnya bunuh diri,” ungkap Johanes.

Dia menceritakan, pada 5 Februari 2014 lalu, keduanya sempat bertengkar karena masalah kecemburuan dan itu sudah diselesaikan secara adat sehingga keduanya baik kembali.

"Tadi pagi kita pun tidak tahu apa masalahnya, sehingga kita ditelepon oleh keluarga korban dan warga bahwa keduanya sudah meninggal dalam kondisi bersimbah darah,” sambung Johanes.

Diberitakan sebelumnya, Afra Hoar Berek menderita 6 luka tusukan, yakni dua lubang di punggung dan empat di perut dan dada. Sementara Aleksander hanya satu lubang yakni di bagian ulu hati. Peristiwa itu, lanjut Johanes, diketahui kali pertama oleh dua anak korban yang mendengar suara teriakan ibu mereka.

"Dua orang anak korban, tidur di kamar bagian belakang, sementara Aleksander dan istrinya tidur di kamar depan. Saat mendengar teriakan ibu mereka, keduanya pun bangun dan menuju ke arah kamar orangtuanya, namun keadaan kamar terkunci sehingga keduanya pun mengintip dan melihat orangtuanya sudah jatuh di lantai dalam keadaan bersimbah darah,” jelas Johanes.

Dua anak korban itu kemudian menelepon keluarga mereka dan tetangga lainnya. Tak berselang lama, akhirnya keluarga datang ke tempat kejadian. "Setelah keluarga dan tetangga datang, mereka lalu menelepon polisi dan kami aparat desa. Saat ini polisi masih melakukan olah TKP dan kami sekarang sementara berada di kamar jenazah Rumah Sakit Betun,” pungkasnya.

Kepala Kepolisian Sektor (kapolsek) Malaka Tengah, Iptu Yanuarius Seran kepada Kompas.com, Minggu pagi mengatakan, dirinya belum bisa berkomentar karena peristiwa tersebut baru terjadi beberapa jam yang lalu. “Kasus ini masih dalam penyelidikan dan kita belum bisa berkomentar lebih jauh tentang kasus ini. Nanti tunggu saja ya usai penyelidikannya,” jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com