Kepala Kepolisian Sektor (kapolsek) Malaka Tengah, Iptu Yanuarius Seran kepada Kompas.com, Minggu pagi mengatakan, dirinya belum bisa berkomentar karena peristiwa tersebut baru terjadi beberapa jam yang lalu.
“Kasus ini masih dalam penyelidikan dan kita belum bisa berkomentar lebih jauh tentang kasus ini, nanti tunggu saja ya usai penyelidikannya,” jawabnya singkat.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kepala Desa Wehali, Johanes Roby Tey Seran mengatakan, suami istri itu ditemukan warga sudah meninggal dalam keadaan bersimbah darah karena luka tusukan benda tajam.
“Belum diketahui penyebabnya apa keduanya meninggal, tetapi diduga kuat keduanya saling bunuh. Afra Hoar Berek menderita 6 luka tusukan, yakni dua lubang di punggung dan empat di perut dan dada. Sementara itu Aleksander hanya satu lubang yakni di bagian ulu hati,” jelas Johanes.
Peristiwa itu, lanjut Johanes, diketahui kali pertama oleh dua anak korban yang mendengar suara teriakan ibu mereka. ”Dua orang anak korban, tidur di kamar bagian belakang, sementara Aleksander dan istrinya tidur di kamar depan. Saat mendengar teriakan ibu mereka, keduanya pun bangun dan menuju ke arah kamar orangtuanya, namun keadaan kamar terkunci sehingga keduanya pun mengintip dan melihat orangtuanya sudah jatuh di lantai dalam keadaan bersimbah darah,” jelas Johanes.
Dua anak korban itu kemudian menelepon keluarga mereka dan tetangga lainnya. Tak berselang lama, akhirnya keluarga datang ke tempat kejadian. "Setelah keluarga dan tetangga datang, mereka lalu menelepon polisi dan kami aparat desa. Saat ini polisi masih melakukan olah TKP dan kami sekarang sementara berada di kamar jenazah Rumah Sakit Betun,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.