Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriam Ditemukan di Situs Kuburan Tua Mamuju

Kompas.com - 06/02/2014, 18:08 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


MAMUJU UTARA, KOMPAS.com - Dua buah moncong meriam sepanjang 1,5 meter yang diduga sisa zaman perang dunia kedua ditemukan warga Desa Towoni, Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Kamis (6/2/2014).

Senjata yang sudah Berkarat karena lama tertanam di dalam tanah kini disimpan di rumah warga.

Selain moncong meriam, warga juga menemukan ratusan keping koin, guci, dan sebuah situs kuburan tua yang dipasangi moncong meriam. 

"Puluhan koin dan guci masih saya simpan. Sebagian sudah saya bagikan ke warga lain yang memintanya," ujar Habiba, salah satu warga. 

Benda-benda purbakala ini ditemukan warga secara tak sengaja ketika mereka sedang menggali tanah tak jauh dari situs makam tua ini. Tiba-tiba saja warga kaget saat menemukan dua moncong meriam tua yang sudah berkarat.

Meriam berdiameter 17 centimeter di bagian hulu ledaknya ini sempat membuat warga sekitar geger.

Tak ada literatur resmi atau sumber resmi yang bisa memberi penjelasan tentang benda purbakala yang ditemukan warga ini.

Dinas Pariwisata Mamuju Utara juga tak bisa memberi penjelasan apa pun terkait penemuan benda asing ini.

Namun benda-benda purbakala termasuk makam tua ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun lalu. Meski belum ada sumber resmi dan pakar sejarah yang tahu, senjata tersebut diduga hasil peninggalan zaman perang Jepan dan sekutunya. 

Habiba, salah satu penghuni pertama Desa Towoni puluhan tahun lalu mengatakan, makam tua tersebut sudah ada sebelum mereka bermukim di kampung tesebut. Menurut Habiba makam tersebut diketahui sudah beberapa kali terdengar suara ledakan keras mirip dengan suara tembakan yang sempat mengejutkan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com