Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkulu Instruksikan Pembuatan IPAL Komunal di Perumahan

Kompas.com - 05/02/2014, 05:21 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Pemerintah provinsi Bengkulu memerintahkan seluruh perusahaan pengembang perumahan agar Instalasi Pengolahan Air Limbah dan septic tank di daerah itu dibuat menjadi milik umum (komunal)

"Selama ini satu rumah terdapat satu septic tank, ditambah tata ruang perumahan yang kacau mengakibatkan jarak antara septic tank, IPAL, dan sumur (di antara) satu rumah dengan lainnya kadang berdekatan. Ini berbahaya. Oleh karena itu kami instruksikan agar dibuat IPAL komunal, jadi satu kompleks cukup satu septic tank saja," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu, Iskandar ZO, Selasa (4/2/2014).

Instruksi pembuatan IPAL dan septic tank komunal tersebut menurut BLH dilatarbelakangi oleh riset yang dilakukan lembaga itu beberapa waktu lalu terhadap beberapa komplek perumahan. Hasil riset menemukan tingginya kandungan bakteri e-coli di sumur warga perumahan. Diduga tingginya jumlah bakteri tersebut berasal dari rembesan air limbah karena terlalu dekatnya lokasi sumur dan IPAL.

Gejala umum infeksi e-coli meliputi kram perut yang datang dengan tiba-tiba. Gejala lain yang umum meliputi diare dan kadang-kadang muntah. Diare berdarah juga jamak terjadi, disertai demam ringan. Gejala tersebut biasanya mulai terlihat sekitar tujuh hari setelah terinfeksi. Pencegahan infeksi dilakukan dengan mencuci tangan sebelum makan dan memasak air yang akan diminum sampai benar-benar matang dengan suhu tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com