Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Desa di Nunukan Terendam Banjir Kiriman dari Malaysia

Kompas.com - 24/01/2014, 13:40 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Dua puluh lima desa di Kecamatan Lumbis dan Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terendam banjir setinggi 1 hingga 3 meter sejak Rabu (22/1/2014).

Banjir itu diakibatkan meluapnya hulu sungai di Malaysia. Kedua kecamatan itu merupakan wilayah perbatasan dengan Malaysia.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nunukan Yoseph mengatakan, selain disebabkan meluapnya hulu sungai di Malaysia, banjir diperparah dengan hujan lebat serta air laut pasang.

“Banjir ini juga adalah banjir kiriman yang dari Malaysia itu. Dari Sungai Pensiangan dari Sabah terus Sungai Labang dan Simalumun di Kecamatan Lumbis Ogong itu. Jadi kiriman antara curah hujan saat pasang laut juga tinggi,“ ujar Yoseph Jumat (24/1/2013).

Banjir paling parah dialami empat desa di Kecamatan Lumbis yaitu di Desa Kalampising, Desa Mansalong, Desa Beringin dan Desa Patal dengan ketinggian air mencapai 4 meter. “Hingga pukul 18.30 hari Kamis kemarin luapan airnya mencapai 2 sampai 3 meter. Sekitar seribu warga di desa Kalampising dan Desa Mansalong sudah diungsikan di balai pertemuan,” imbuh Yoseph.

BPBD Kabupaten Nunukan hari ini menuju lokasi banjir untuk memberikan bantuan kepada warga. Derasnya banjir dilaporkan menghambat bantuan yang dibawa BPBD ke tempat tujuan.

“Tim lapangan baru tadi malam berangkat, kemungkinan jam satu atau jam dua siang ini baru sampai, karena sungai yang kita lewati meluap banyak jalan jalan yang putus. Sehingga kita melangsir bantuan yang kita bawa,” ujar Yoseph.

Selain merendam rumah warga, banjir juga dipastikan merendam sawah dan kebun warga. Akibat banjir sejumlah sekolah juga diliburkan karena tingginya banjir merendam sekolah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com