Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Demak, 12.000 Warga Mengungsi

Kompas.com - 22/01/2014, 17:29 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis


DEMAK, KOMPAS.com — Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Mijen dan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengakibatkan 2.400 rumah terendam air.

Di Kecamatan Mijen, banjir merendam 800 rumah warga Desa Pecuk dan 700 rumah warga Desa Mijen, sedangkan di Kecamatan Wedung, banjir merendam 900 rumah warga Desa Tedunan.

Di wilayah Kecamatan Mijen, banjir menggenangi rumah warga setinggi 50 cm, sedangkan di Desa Tedunan, Kecamatan Wedung, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter.

Banjir juga mengakibatkan 12.000 warga dievakuasi karena rumah mereka tergenang air. Mereka diungsikan ke tempat-tempat yang lebih aman, seperti kantor balai desa, mushala, masjid, dan juga sekolah. Ada juga yang untuk sementara tinggal di rumah kerabat yang tidak terkena banjir.

Di Desa Pecuk, sebanyak 4.000 jiwa mengungsi, Desa Mijen sebanyak 3.500 jiwa, dan di Desa Tedunan, Kecamatan Wedung, sebanyak 4.500 jiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Bambang Saptoro, mengatakan, Rabu (22/1/2014), untuk mengevakuasi warga, pihaknya menerjunkan 55 personel yang terdiri dari para relawan, satgas BPBD Demak, SAR, dan tim reaksi cepat. Mereka juga dibantu personel TNI Kodim 0716 Demak dan Polres Demak.

"Desa Mijen kami terjunkan 15 personel, Desa Pecuk 10 personel, dan Desa Tedunan 30 personel," kata Bambang saat memimpin proses evakuasi di Desa Tedunan.

Banjir terparah melanda Desa Tedunan, Kecamatan Wedung. Hampir semua rumah di desa yang berbatasan dengan Jepara tersebut terendam air, termasuk akses jalan desa dengan desa tetangga sehingga mereka terisolasi dengan dunia luar.

"Kami fokuskan mengevakuasi para manula, wanita, dan anak-anak," jelas Bambang.

Dapur umum dan posko pengungsian untuk menampung para pengungsi telah didirikan di Mijen dan di Desa Mutih Kulon, Kecamatan Wedung. Di lokasi itu juga disiapkan logistik dan posko kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com