Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Anak Alami Kerusakan Otak akibat Isap Lem

Kompas.com - 03/01/2014, 17:31 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu menyebutkan, tidak kurang 300 anak usia di bawah 17 tahun di daerah itu mengalami kerusakan syaraf otak akibat mengisap lem untuk mabuk. Mereka kebanyakan mengisap lem yang berbau menyengat seperti Aibon dan Glukol yang biasa digunakan untuk mengelem kayu atau karet.

"300 anak tersebut sudah ketagihan mengisap lem sehingga berpengaruh pada kerusakan syaraf otak mereka, dan ini sangat menganggu perkembangan kecerdasan dan kesehatan," kata Ketua BNN Provinsi Bengkulu, Kombes Djoko Marjatno, Jumat (3/1/2014).

BNN dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk menertibkan penjualan lem yang sering digunakan para remaja tersebut untuk mabuk.

Sementara itu, Kapolda Bengkulu Tatang Somantri dalam keterangannya menyebutkan, pihaknya juga akan menertibkan penjual lem.

Ani Surani, salah seorang pedagang warga Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, membenarkan tingginya pembeli lem dengan bau menyengat tersebut oleh anak-anak.

"Saya awalnya tidak tahu, namun lama-lama saya baru tahu jika lem yang saya jual mereka gunakan untuk dihirup agar mabuk. Makanya sekarang saya tidak jualkan lem itu untuk anak-anak," jelas Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com