Nanang Chadarusman menuturkan, sterilisasi itu melibatkan pasukan khusus penjinak bahan peledak (Jihandak) dari Pasukan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Timur, Kompi A yang ada di Pamekasan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya ancaman pengeboman yang dilakukan oknum yang menginginkan kekacauan di Pamekasan.
"Kita hanya antisipasi saja dari segala ancaman. Apalagi di Pamekasan memang tidak pernah ada peristiwa ancaman bom dan itu harus tetap diwaspadai," kata Nanang kepada Kompas.com, Sabtu (21/12/2013).
Setelah dilakukan sterilisasi, polisi berpakaian lengkap dan preman turut berjaga di dalam kompleks gereja dan di sekitar gereja. Itu akan berlangsung sampai perayaan Tahun Baru 2014 mendatang.
Namun demikian, pihaknya tidak hanya fokus kepada penjagaan gereja saja, tempat-tempat ibadah seperti masjid yang menjadi jujukan sebagian besar masyarakat Pamekasan, juga mendapat penjagaan ketat.
"Tidak ada pengistimewaan dalam penjagaan ini, semuanya memang sudah menjadi tugas kami," ungkapnya.
Nanang menegaskan, jumlah personel yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan perayaan Natal dan malam Tahun Baru di Pamekasan sebanyak 280 orang. Mereka berasal dari tim gabungan TNI, Polri, Polisi Pamong Praja, Dishub, pemadam kebakaran.
Berdasarkan catatan Polres Pamekasan, hubungan antar pemeluk agama sangat toleran walaupun umat muslim sangat dominan. Namun, hubungan mereka dengan umat beda agama lainnya sangat harmonis dan belum pernah ada gesekan antar agama. Kondisi itu yang harus dipertahankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.