Guguran dinding kawah merupakan tanda terus terjadi desakan dari dalam badan gunung ke permukaan. ”Sampai sore ini sudah ada 15 kali guguran. Semua mengarah ke tenggara,” kata I Gede Suantika, Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan dan Pengamatan Gunung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Desa Ndokum Siroga, Simpang Empat, Kabupaten Karo, Jumat (20/12/2013).
Gede mengatakan, guguran lava juga berarti dorongan magma lama terus terjadi. Ini menyebabkan rekahan di bagian tenggara, ke arah Desa Bekerah, Kecamatan Namanteran, semakin besar.
”Yang mengkhawatirkan ialah jika terjadi desakan spontan dan mendorong magma naik lebih cepat. Ini dapat menimbulkan guguran besar ke arah tenggara dan berpotensi erupsi,” ujarnya.
Gede mengatakan, status Sinabung masih Awas (level IV) dan mungkin diperpanjang jika kondisi belum mereda. Ini akan berpengaruh terhadap status tanggap darurat pengungsi yang akan berakhir pada 21 Desember. Kemarin, jumlah pengungsi bertambah lagi menjadi 18.156 jiwa dari sebelumnya 17.997 jiwa.
Ketua Tanggap Darurat Bencana Gunung Sinabung sekaligus Komandan Komando Distrik Militer 0205/TK Letnan Kolonel (Kavaleri) Prince Meyer Putong mengatakan, pengungsian becek akibat hujan empat hari terakhir. (mhf)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.