Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersisihkan Pesawat, Kapal Laut Sepi Penumpang

Kompas.com - 16/12/2013, 23:07 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com - Sejak beberapa bulan terakhir, kondisi penyeberangan laut di Kolaka, Sulawesi Tenggara sepi penumpang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala ASDP Kolaka, Mursalim.

Kata dia, saat ini setiap jadwal penyeberangan feri penumpang tidak lebih dari 250 orang. Padahal, tahun lalu ketika menjelang Natal dan tahun baru terjadi lonjakan penumpang di pelabuhan Kolaka.

"Sangat kurang pak. Kalau siang hanya sekitar 70 orang. Malam paling 150 orang. Paling banyak itu sampai 250 orang. Ini jauh menurun drastis jika dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, saat jelang Natal dan tahun bari berkisar 500 orang tiap trip penyeberangan. Apalagi ini juga kan masuk musim libur, eh malah berkurang," jelas Mursalim, Senin (16/12/2013).

Dia juga menambahkan, banyaknya alternatif jasa transportasi di Kolaka juga menjadi salah satu faktor menurunnya minat warga menggunakan feri. "Kapal fiber (feri) yang melayani rute Kolaka ke Siwa saja itu paling banyak 70 orang. Memang, pak jarak dari pelabuhan Kolaka ke Bajoe, Sulsel itu sekitar 8 sampai 9 jam. Ini kan cukup lama. Dibanding naik pesawat yang hanya 45 menit. Itupun sudah sampai di Makassar," tambahnya.

Padahal untuk memaksimalkan pelayanan, pihak ASDP menyiapkan 9 armada kapal feri untuk melayani jalur penyeberangan Kolaka - Bajoe. "Ada sembilan kapal yang siap. Tapi inilah risiko. Kalau kita di Kolaka itu ada 5 jadwal penyeberangan. Pagi satu kali, siang dan sore masing-masing satu kali dan malam dua kali," cetusnya.

Salah seorang warga Kolaka, Wahyu saat ditemui di loket pembelian tiket kapal feri mengaku menggunakan jasa penyeberangan feri lantaran biayanya masih murah. "Kalau sampai seratus ribu masih terjangkau pak. Memang sudah beberapa bulan sepi penumpang, saya dalam sebulan biasa dua kali naik kapal dan memang terasa sepi," katanya.

Pantauan di pelabuhan feri, penyeberangan kapal feri lebih didominasi oleh mobil pengangkut barang. "Kalau dalam satu hari bisa sampai 100 dan 200 mobil yang berangkat," ucap Masmur, sopir bus antarprovinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com