Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Provokator Bentrok Luwu Ditangkap di Jakarta

Kompas.com - 22/11/2013, 20:28 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com — Dua orang yang diduga menjadi provokator kericuhan di Luwu, Bayu Purnomo dan Sulaiman, ditangkap polisi di tempat pelariannya di Jakarta.

Penangkapan dua provokator bentrokan di Walenrang Lamasi (Walmas), Kabupaten Luwu, itu dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar Komisaris Besar Endi Sutendi saat dikonfirmasi, Jumat (22/11/2013).

"Dari tujuh orang yang dinyatakan buron, dua orang otak dari bentrokan antara warga dan aparat keamanan berhasil ditangkap. Bayu Purnomo dan Sulaiman ditangkap di Jakarta, Kamis (21/11/2013). Keduanya ditangkap di depan DPR RI saat mengawal pemekaran Luwu Tengah," ungkapnya.

Di hari yang sama, lanjut Endi, seorang dari otak bentrokan Luwu, Muh Halil alias Halil (25), juga berhasil ditangkap di Kota Palopo. "Jadi sudah tiga orang yang ditangkap dan sisa empat buron lagi masih dalam pengejaran polisi," tambahnya.

Bentrokan ratusan warga dan mahasiswa dengan polisi pecah, 12 November lalu. Para pengunjuk rasa menduduki jalan trans-Sulawesi yang melintasi Walenrang sejak Senin (11/11/2013). Jalan itu menghubungkan wilayah di pesisir timur Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Massa meluapkan kekecewaan karena wilayah Walenrang dan Lamasi tidak segera dimekarkan menjadi daerah otonomi baru, yang dinamai Kabupaten Luwu Tengah. Mereka menuntut pemerintah merealisasikan usulan pemekaran itu. Jarak Walenrang dari ibu kota Kabupaten Luwu, Belopa, 78 kilometer dan terpisahkan oleh Kota Palopo.

Polisi berupaya membuka blokade itu. Namun, massa melawan dengan menggunakan senjata api rakitan jenis papporo, melemparkan batu dan bom molotov ke arah polisi. Sekitar 700 polisi berusaha mengendalikan massa dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet. Dari bentrokan yang terjadi pada Senin, dua warga tertembak peluru karet polisi.

Keesokan harinya, bentrokan berlanjut hingga menewaskan seorang warga, Chandra (25), buruh bangunan yang tertembak peluru di dada kirinya. Selain itu, sebanyak 14 polisi dan dua warga terluka. Polisi yang berhasil memukul mundur massa dengan jumlah ribuan orang menangkap 27 warga beserta barang bukti berbagai jenis senjata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com