Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telat 5 Jam, Dahlan Sambangi Kegiatan 10.000 Kopi Using

Kompas.com - 20/11/2013, 07:31 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan telat lima jam dari jadwal tiba ke Desa Wisata Using, Selasa (19/11/2013), untuk mengikuti kegiatan 10.000 Cangkir Kopi Using. Acara ini bagian dari promosi Desa Using di Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai Desa Kopi.

Dahlan yang dijadwalkan tiba pada pukul 18.00 WIB baru memasuki desa itu pada pukul 23.00 WIB. Berjalan kaki dari gapura, Dahlan menyalami warga Kemiren sembari meminta maaf.

Di beberapa meja, Dahlan sempat berhenti dan menyuap berondong jagung berbahan pipilan jagung rebus dicampur dengan parutan kelapa. "Maaf ya Bapak-bapak menunggu saya lama. Biar nggak marah saya makan ini ya," kata dia.

Sementara Suwandi, salah satu warga Kemiren, mengaku kecewa atas molornya acara tersebut. "Warga di sini sudah mempersiapkan diri mulai sore, mengeluarkan kursi, makanan, dan kopi. Bersih-bersih tempat juga soalnya katanya ada menteri datang jam 6 (sore)," kata dia. Menurut Suwandi, sebagian warga juga sudah pulang karena pada pagi harinya harus bekerja.

Untuk acara minum kopi tersebut, masyarakat Desa Kemiren menyiapkan satu kuintal kopi yang telah digoreng, 519 kilogram gula pasir, 240 meja, dan 10.000 cangkir. Semua disajikan gratis oleh warga desa Kemiren kepada pengunjung.

Para pengunjung juga bisa menikmati beraneka kue khas Banyuwangi, seperti manisan pala, pisang goreng, keripik yang diletakkan di atas meja. Sama gratisnya dengan sajian kopi.

Sekali seduh kita bersaudara

Salah satu pengunjung, Indah Suci, mengaku datang karena penasaran dengan acara minum 10.000 cangkir kopi Using. "Unik sekali. Dari gapura bawah nuansanya sudah berbeda. Orang-orang menaruh meja kursi yang bentuknya seragam, terus cangkirnya juga seragam, obor jadi penerangan," ujar dia.

Menurut Indah Suci, suasana yang disajikan menghadirkan nuansa masa lalu. "Asyiknya lagi, semuanya gratis," ujar dia.

Muhammad Ridwan, Koordinator Paguyuban Thulik Kemiren, menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan mempromosikan kopi asli Kemiren. "Sebelumnya juga pernah diadakan pemecahan rekor sangrai kopi terbanyak dan juga pernah dikunjungi Miss Coffee International," ujar dia.

Ridwan mengatakan, kopi yang disajikan telah disangrai pekan lalu. Dalam satu kali sangrai hanya 6 ons kopi bisa diproses, dan waktunya tak boleh lebih dari 15 menit agar tak gosong. "Setelah itu, kopinya kami bagi ke semua warga untuk diletakkan ke dalam toples kaca," kata dia.

Para warga, lanjut Ridwan, yang kemudian meracik kopi Kemiren dalam cangkir khas yang bentuknya sama di rute sepanjang 4 kilometer. Meja kursi tersedia di sepanjang rute itu, yang merupakan jalan utama desa, total mencapai 240 meja.

Ridwan berharap kegiatan ini dapat mempertegas Desa Kemiren sebagai desa kopi. "Karena sekali seduh (kopi), kita bersaudara," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com