Pantauan Kompas.com, sebagian dari mereka ada yang langsung menyeburkan diri ke sungai, dan sebagian mereka juga ada yang menggunakan alat berupa jaring. Hingga siang hari, berbagai jenis ikan tawar mereka dapatkan seperti keting, rengkik, bader, dan gatul.
Salah seorang pencari ikan, Ardianto, yang memperoleh sekitar 10 kilogram ikan langsung menjual hasil tangkapannya di jembatan sekitar pintu air Gunungsari Surabaya. Dia menjual berbagai ukuran ikan jenis rengkik yang dia dapat, dari harga Rp 15.000 hingga Rp 30.000 per ekor. "Lumayan, buat tambahan jajan, anak-anak saya," katanya.
Penyebab, matinya jutaan ikan Kali Surabaya, kata petugas bagian Pengawasan dan Pengendalian Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Ainul Yakin, disebabkan oleh minimnya kadar oksigen dalam air sungai. "Ikan membutuhkan DO dalam air minimal 2 ppm (part per milion)," ujarnya dikonfirmasi.
Penyebab turunnya kadar oksigen, kata Ainul Yakin, ada dua, yakni banyaknya kandungan limbah di air sungai yang dikeluarkan pabrik-pabrik di sekitar Kali Surabaya, serta karena hujan yang membawa limbah dari drainase yang semula kering dan penuh limbah, ke sungai Kali Surabaya. "Saat ini kami terus memantau kondisi air sungai bersama pihak terkait," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.