Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar Komisaris Besar Endi Sutendi yang dikonfirmasi mengatakan, meski sempat berhadapan, massa yang terdiri dari sekitar 2.000 orang dan kepolisian dapat saling menahan diri.
"Situasi masih dalam keadaan terkendali. Masyarakat dan mahasiswa menahan diri tidak melempari petugas. Petugas juga hanya mengamankan di lokasi. Jalan trans Sulawesi masih diblokir oleh massa. Namun, arus lalu lintas masih dapat disalurkan dengan gunakan jalan alternatif," kata Endi, Senin malam.
Situasi tersebut terjadi di tengah pembahasan rencana pemekaran Luwu Tengah oleh para tokoh masyarakat di Kota Palopo. Mengantisipasi bentrok susulan, kepolisian mengambil langkah persuasif.
Sebelumnya telah diberitakan, massa yang terdiri dari sekitar 2.000 orang menuntut pembentukan Kabupaten Luwu Tengah. Massa terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di Kecamatan Walenrang Lamasi, Kabupaten Luwu, Senin (11/11/2013) siang. Dari peristiwa itu, dua pendemo ditembak polisi menggunakan peluru karet, setelah warga melempari petugas dengan bom molotov yang mengakibatkan dua petugas terluka.
Demonstrasi menuntut pemekaran Luwu Tengah dilakukan oleh gabungan mahasiswa dan masyarakat di jembatan Lamasi, Kecamatan Walenrang Lamasi, Kabupaten Luwu. Demonstrasi mencuat setelah tuntutan pembentukan DOB Luwu Tengah justru tak masuk prioritas. Namun, pemekaran Bone Selatan yang baru diusulkan belakangan justru menjadi prioritas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.