Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek Dilaporkan Cabuli 3 Siswa SD

Kompas.com - 27/09/2013, 17:21 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com — Seorang kepala sekolah (kepsek) sebuah SN negeri di Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dilaporkan tiga wali muridnya ke kepolisian atas dugaan pencabulan terhadap tiga siswa, Jumat (27/9/2013).

Ketiga siswa yang menjadi korban duduk di kelas IV dan kini mereka meminta pindah sekolah. Ketiga orangtua mereka melaporkan TN, kepsek tersebut, ke Polsek Wonoayu.

Menurut salah seorang wali murid, anaknya sering mendapat perlakuan tidak senonoh dari TN. "Anak saya dipanggil ke kantor kepala sekolah, lalu dipangku, diciumi, dan yang paling saya tidak suka itu dadanya diraba-raba. Itu pengakuan anak saya. Sudah dua kali kepsek berbuat seperti itu," kata perempuan tersebut.

Perlakuan yang tak seharusnya dilakukan oleh seorang pendidik itu terjadi pada jam istirahat atau pulang sekolah. "Sewaktu dipanggil mesti sendirian, tidak ada teman yang mendampingi," lanjut si ibu.

"Sebagai orangtua, saya tidak terima atas perbuatan yang dilakukan. Namanya guru, harusnya memberi suri tauladan yang baik tidak seperti itu," jelasnya.

Ibu tersebut menuturkan, sikap putrinya telah berubah. Bocah yang biasanya periang itu menjadi pemurung. Bahkan, lanjut sang ibu, putrinya tidak mau berangkat ke sekolah, tetapi justru minta dipindahkan ke sekolah lain.

Karena merasa heran, dia menanyakan alasan putrinya. Akhirnya bocah itu mengaku bahwa hari itu dia dipanggil ke ruang kepsek. Putrinya itu kemudian menuturkan kelakuan si kepsek terhadapnya.

Ibu itu kemudian menghubungi sejumlah orangtua teman-teman anaknya. Ternyata ada dua siswa lain yang mengalami hal serupa. Mereka pun bersepakat mengadukan TN ke Polsek Wonoayu.

Kapolsek Wonoayu AKP Hardiyantoro mengatakan, penyidik masih memeriksa saksi pelapor atas dugaan pelecehan seksual anak di bawah umur. "Setelah saksi korban kami periksa, terlapor atau kepsek ganti kami panggil untuk diperiksa," terangnya.

Sementara itu, TN yang hendak dikonfirmasi tidak bisa berada di sekolah. Wartawan hanya ditemui salah seorang guru. "Mohon maaf Bapak Kepala Sekolah sudah pulang. Tadi beliau mengeluh sakit kepala dan minta diantar pulang salah satu guru," kata guru itu.

Guru itu menolak berkomentar tentang kasus kepsek itu dan mengaku baru mendengar soal itu pada Jumat pagi.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Sidoarjo, H Drs Mustain Baladan, menjelaskan, ia baru tahu saat dihubungi Surya. "Kami akan memanggil yang bersangkutan untuk mengetahui kebenaran dugaan pelecehan seksual," jelasnya.

Mustain mengatakan, sanksi baru akan ditentukan setelah yang bersangkutan diperiksa dan kebenaran kasus itu diketahui. (mif)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com