Perwakilan dari mereka berteriak-teriak mengumpat polisi dan mengancam akan keluar dari Mapolda Jatim. ''Buat apa kita disuruh masuk ke sini, kita ini bayar pajak juga untuk bayar polisi,'' kata Mahmudi, salah seorang pengunjuk rasa.
Namun tidak berlangsung lama, Wadireskrimum Polda Jatim, AKBP Hilman langsung menuju ke kerumunan massa dan mengajak sejumlah perwakilan kembali masuk ke ruangan untuk menggelar pertemuan. Informasi yang dihimpun, alasan polisi mengusir mereka, karena sebagian massa tidak mampu menunjukkan kartu mahasiswanya, sementara mereka turun menggunakan nama elemen Aliansi Mahasiswa Madura-Surabaya.
Massa mendesak polisi untuk segera menindaklanjuti kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Sejumlah kasus korupsi yang dinilai mandek di Polda Jatim, kata mereka, adalah kasus pesangon DPRD Bangkalan 1999-2004, kasus korupsi dana pengungsi Sambas dan Sampit 2005, kasus dana DAK Sekolah Dasar 2008, dan dugaan dana kompensasi lahan jalan akses Suramadu dari PT MISI tahun 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.