Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Santet, Pasutri Tewas Dibantai di Kandang Sapi

Kompas.com - 23/09/2013, 17:53 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


SAMPANG, KOMPAS.com — Pasangan suami istri, Bunadi (60) dan Bukiyah (55), asal Dusun Komireh Laok, Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, ditemukan tewas di kandang sapinya, Senin (23/9/2013). Keduanya mengalami luka sayatan di sekujur tubuhnya karena sabetan benda tajam sebanyak delapan sayatan.

Luka paling parah dialami Bukiyah karena perutnya sampai terburai dan lengan kiri kulitnya terkelupas. Sementara Bunadi mengalami luka bacok di dada kiri dan beberapa jari tangannya putus.

Jasad pasutri itu kali pertama ditemukan oleh anaknya, Muhammad Hadi (23). Pada malam sebelum kejadian, Hadi tidak tidur di rumahnya. Ketika pagi hari hendak kembali ke rumahnya, ia menemukan kedua orangtuanya sudah tewas bersimbah darah. Sementara dua ekor sapi di kandangnya masih utuh dan uang yang ada di kantong baju Bunadi Rp 4,7 juta juga masih ada.

Anggota Polsek Robatal langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Wakil Kepala Polres Sampang Komisaris Polisi Alfian Nurrizal mengatakan, dari hasil olah TKP ditemukan bahwa korban perempuan sedang memegang rumput. Sebelum dibunuh, diduga korban sedang memberi pakan ternaknya. "Ini pembunuhan murni karena sebab akibat. Kami belum bisa memastikan motif pembunuhan ini," kata Alfian.

Alfian menjelaskan, pembunuhan ini tidak ada kaitannya dengan perampokan atau upaya pencurian. Sebab, harta benda milik korban tidak ada yang hilang. Polisi langsung melakukan otopsi kedua korban di TKP. Perut Bukiyah yang terburai serta luka sayatan lainnya yang dialami Bunadi juga langsung dijahit oleh polisi. Keluarga korban menolak jenazah pasutri ini diotopsi di rumah sakit. Alasannya, keburu dikuburkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com di lapangan, pembunuhan ini diduga sudah direncanakan sebelumnya. Bukiyah memiliki kebiasaan memberi pakan ternaknya malam hari. Saat memberi pakan ternaknya malam hari, Bukiyah dihabisi oleh pelaku. Kejadian itu kemudian diketahui oleh suaminya, Bunadi. Bunadi mencoba melawan pelaku dengan celurit, tetapi Bunadi akhirnya tewas juga.

Sebelum aksi pembunuhan itu terjadi, pelaku diduga sudah memantau aktivitas korban. Berkembang kabar bahwa pembunuhan ini karena motif ilmu santet yang dimiliki korban. Di rumah korban sendiri tidak banyak tetangga yang datang melayat. Tetangga korban sebagian tidak peduli dengan kejadian pembunuhan itu dan tetap melanjutkan aktivitasnya sebagai petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com