"Peningkatan keamanan perlu untuk menenangkan masyarakat yang sedang dilanda kekhawatiran pascameletusnya Gunung Sinabung, Karo," katanya di Medan, Minggu.
"Dengan keyakinan harta yang ditinggalkan terjaga tentunya masyarakat tidak bolak-balik pulang ke rumah dan itu menekan terjadinya kemungkinan korban jiwa dalam status Gunung Sinabung yang sudah siaga III," lanjutnya kemudian.
Instruksi itu antara lain disampaikan ke Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumut H Asren Nasution.
Gubernur mengakui sejak mengetahui Gunung Sinabung mengalami erupsi, sudah langsung memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut dan Dinas Sosial Sumut untuk turun ke lokasi melakukan pendampingan terhadap Pemkab Karo.
Pada tahap awal, Pemprov Sumut telah mengerahkan 75 taruna siaga bencana (tagana) terlatih untuk membantu dan menyiagakan dapur darurat dan tenda-tenda di sekitar Kabanjahe.
"Saya terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana dan mengeluarkan berbagai instruksi untuk bisa cepat menangani bencana alam itu dan kemungkinan segera ke sana,"katanya.
Kepala BPBD Provsu Asren Nasution melaporkan Gunung Sinabung sudah mengalami erupsi pada Sabtu (14/9) sekitar pukul 22:15 WIB. Dan kemudian pada pukul 03:00 WIB Sinabung mengeluarkan api, asap, debu dan bau belerang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Pos Pengamatan Gunung Berapi Sinabung menaikkan status gunung dari waspada level II menjadi Siaga Level 3 dan meminta warga masyarakat di radius 3 km sekitar gunung mengungsi.
Jumlah pengungsi lebih kurang 3.710 orang yang ditampung di berbagai lokasi antara lain Jambur Taras Brastagi sebanyak 650 orang, 750 orang di Jambur Sempakata dan 320 orang di Jambur Desa Payung, serta 1.400 warga berada di kompleks GBKP Kabanjahe.
Kadis Sosial Provinsi Sumut Alxius Purba mengungkapkan Pemprov Sumut sudah menyiagakan mobil dapur umum untuk kebutuhan pengungsi. Namun menurutnya kebutuhan makanan untuk para pengungsi masih dapat ditanggulangi oleh Pemkab Karo dengan memanfaatkan perlengkapan dapur yang ada di jambur dan gereja tempat waga mengungsi.
Selain mobil dapur umum, Pemprov juga menyiagakan truk serbaguna, mobil ambulan, mobil komunikasi satelit serta tenda-tenda. PMI juga telah menyiapkan 5.000 masker untuk para pengungsi.
"Semua fasilitas itu tinggal digerakkan atau diserahkan jika Pemkab Tanah Karo membutuhkan dukungan dan kondisi makin memburuk," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.