Meskipun panitia penyelenggara telah menghapus sesi penggunaan marak dikritisi warga, namun HTI masih menggugat acara itu.
"Tapi tetap saja tidak bisa ditutupi jika Miss World dan kontes kecantikan sejenis tidak lebih dari eksploitasi perempuan untuk mendongkrak pendapatan industri fashion, kosmetik dan rating media," kata juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yuswanto di sela-sela aksi.
Selain itu, HTI juga mendesak pemerintah agar mencabut izin penyelenggaraan Miss World dan mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksploitasi perempuan dalam bentuk apapun di Indonesia.
"Kami menyerukan kepada seluruh perempuan Indonesia untuk mengembalikan harkat dan martabat perempuan," tegasnya.
Ismail menambahkan, sesungguhnya masyarakat semakin sadar bahwa negara ini telah gagal menjaga moralitas bangsa dan solusi tuntasnya ada pada syariah Islam. Terbukti, kata Ismail, hasil survei menunjukkan 72 persen masyarakat Indonesia menginginkan penerapan Syariah dan menolak gaya hidup liberal barat.
"Untuk itu kami menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk berjuang sungguh-sungguh guna mengganti sistem sekuler-kapitalis," serunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.