"Kalau tes keperawanan bagi siswa di sini tak diperlukan. Soalnya, para pelajar di Tasikmalaya masih memiliki akhlak dengan dasar agama," jelas Uu seusai menghadiri acara HUT Tasikmalaya, Kamis (22/8/2013).
Uu menilai adanya rencana pemberlakuan tes keperawanan di daerah lain beralasan untuk menekan seks bebas remaja. Namun, kata Uu, di Tasikmalaya, langkah itu masih bisa dilakukan pencegahan melalui sosialisasi dan memperkuat pengajaran agama melalui lembaga pendidikan.
"Di sini belum perlu melakukan tes itu, soalnya sesuai keterangan Polda Jabar, tingkat kerawanan kriminalitas di Tasikmalaya masih daerah yang terbaik kedua se-Jabar setelah Kota Banjar," ungkap Uu.
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menilai, rencana tes keperawanan perlu ada pembahasan khusus antara pemerintah, masyarakat, dan para ulama. Pasalnya, tes ini merupakan bagian dari kepribadian setiap siswa.
"Kalau kami ikuti sesuai prosedur saja. Hal seperti ini perlu ada pertimbangan yang matang, terutama dibahas dulu dengan masyarakat dan ulama. Kalau setuju dan tidaknya, kami belum bisa menjawab," kata Budi.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan, akan memberlakukan tes keperawanan bagi siswa SMP yang akan masuk SMA/SMK. Bahkan, dana tes akan dialokasikan melalui APBD 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.