Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Tasik yang Ditangkap Densus Hanya Kriminalis Biasa

Kompas.com - 19/08/2013, 16:58 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan, penangkapan terhadap Iwan Priadi (44) oleh Densus 88 tidak terkait dengan kasus penembakan terhadap anggota kepolisian yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, penangkapan terhadap pria asal Tasikmalaya tersebut terkait kasus kriminalitas yang diduga dilakukannya.

"Bukan (kasus teror), kasus kriminalitas di luar kasus teror, jadi dia kriminalitas biasa. Yang saat ini data lengkapnya ini masih data yang dikecualikan," kata Ronny di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Meski demikian, Ronny menambahkan, pihaknya tetap mendalami kemungkinan keterlibatan Iwan dalam aksi teror tersebut.

"Data ini belum kami dapat secara lengkap. Tapi kami membenarkan memang ada penangkapan tersangka, apakah tersangka ini terkait dengan kasus-kasus yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan ataupun Polda Metro Jaya, ini kita masih menunggu penyelidikan tersangka," ujarnya.

Sementara itu, terkait adanya dugaan keterlibatan Iwan dengan kelompok organisasi masyarakat tertentu, Ronny masih enggan berkomentar. Ia menyatakan tidak ingin berspekulasi dan menunggu hasil penyidikan yang dilakukan tim penyidik.

"Kita kan lebih bagus menyampaikan fakta, faktanya tersangka tersebut cuma terkait dengan kasus-kasus yang terjadi di Tasikmalaya. Masih kembangkan. Itu data yang bisa kita sampaikan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria asal Kampung Cijeruk Hilir bernama Iwan Priadi (44) ditangkap anggota Densus 88 di rumahnya, Minggu (18/8/2013) pagi. Lelaki itu diduga salah seorang jaringan penembak polisi di Pondok Aren, Tangerang, Banten, pada Jumat (16/8/2013). Iwan diduga memasok sepeda motor kepada pelaku penembakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com