Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan di Nagreg akibat "Pemudik Lokal"

Kompas.com - 09/08/2013, 14:54 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Banyaknya kendaraan yang digunakan para pemudik lokal di hari kedua Lebaran diyakini menjadi penyebab kemacetan parah yang kini terjadi di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Kemacetan sejauh pantauan tidak ada artinya, atau tidak sampai berhenti. Sekarang padat merayap lumayan panjang," kilah Kepala Polres Bandung AKBP Kemas Ahmad Yamin saat dihubungi Jumat (9/8/2013) siang.

Kemas menambahkan, pusat kemacetan terpantau berada di sekitar wilayah Ciawi Tasikmalaya dengan ekor kemacetan mencapai Nagreg. "Arus sebaliknya (Tasik menuju Bandung) juga penuh," sambungnya.

Aparat Polres Bandung belum dapat mengoptimalkan sistem one way karena pada arah sebaliknya, juga terjadi kepadatan. "Untuk one way kita harus lakukan pengurasan dulu ke arah yang berlawanan. Yang jelas seluruh jalur selatan di dua arah padat," imbuhnya.

Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Kemas memprediksi lonjakan pemudik lokal di jalur Nagreg akan mulai berkurang pada malam hari ini," Harapan kami sore selesai. Kalau masih netes mungkin sampai malam hari," cetusnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kemacetan parah terjadi di jalur Selatan, di sekitar kawasan Nagreg-Malangbong, Jawa Barat, dari arah barat ke timur.

Selepas Nagreg, hingga kawasan Sukaratu yang berjarak 3-4 kilometer dari Nagreg, mobil-mobil ke arah timur berhenti di dalam kemacetan total. Semantara, di kawasan Malangbong hingga Ciawi kemacetan kembali terjadi sama parahnya. DIperkirakan panjang antrean mencapai lebih dari 10 kilometer.
 
Berdasarkan pantauan di lokasi, kemacetan lebih disebabkan tingginya intensitas kendaraan di kawasan itu. Termasuk lalu lalang kendaraan dari jalan-jalan kecil di seputar jalur utama dan keluar masuk mobil dari sejumlah restoran yang ada di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com