Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Terbakar, Uang Tiga Karung Ludes

Kompas.com - 30/07/2013, 18:57 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Mashudi tidak hanya kehilangan rumah, tetapi juga uang ratusan juta yang disimpannya di dalam tiga karung ludes ketika api melalap rumahnya di Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (30/7/2013).

Para tetangganya tidak segera mengetahui kejadian itu karena mereka tidak begitu memahami isyarat permintaan tolong yang ditunjukkan Mashudi.

Menurut para tetangga, lelaki berusia 60 tahun itu berusaha memberi tahu mereka dengan cara mengibarkan sarung ke udara. Warga baru bisa mengetahui rumah Mashudi terbakar saat api sudah membesar.

Tetangga korban, Muhammad Zuhri, mengatakan, warga yang datang untuk menyelamatkan isi rumah tersebut heran karena di dalam rumah itu banyak uang yang terbakar. Padahal, rumah berukuran 6 x 9 meter itu tergolong sederhana. Separuh bangunan tersebut berupa tembok dan separuhnya lagi dari gedek bambu.

Rupanya Mashudi menyimpan uang di dalam tiga karung berukuran besar. ”Uang itu ada yang keluaran lama dan ada yang baru. Ada yang disimpan di dalam karung dan ada yang dijadikan alas tidur di atas kasurnya. Semuanya ludes dibakar api,” kata Zuhri, Selasa (30/7/2013).

Selain uang yang terbakar, pakaian Mashudi yang nilainya mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah ludes dilalap api. Baju yang terbakar di antaranya jubah produk Arab Saudi, Turki, dan Pakistan, yang dibelinya ketika ia menunaikan ibadah haji beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Mashudi tidak terlihat panik meskipun rumahnya sudah menjadi arang. Warga hanya berhasil menyelamatkan uang sekitar Rp 10 juta.

Menurut beberapa tetangga, Mashudi tinggal sendirian setelah ditinggalkan istrinya beberapa tahun silam. Pasangan itu tidak memiliki anak.

Kata warga sekitar, setiap hari Mashudi keluar rumah dan mereka tidak mengetahui ke mana dia pergi. Namun, menurut informasi, dia datang ke rumah-rumah penduduk dan meminta nama-nama anggota keluarga yang didatangi itu untuk didoakan. Atas jasanya itu, dia diberi uang atau pakaian yang kini sudah ludes terbakar.

Sementara waktu ini Mashudi tinggal di rumah saudaranya. Lembaran uang sisa-sisa yang terbakar itu menunjukkan kepada warga bahwa Mashudi bukan orang miskin. ”Dia itu orang paling kaya di sini, tetapi tidak pernah memamerkan kekayaannya,” kata seorang tetangga.

Dalam kesehariannya, Mashudi hidup sangat sederhana. Pakaiannya pun tidak berbeda dengan tetangga-tetangganya yang tergolong miskin. ”Menu makannya juga sederhana,” ujar tetangganya yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com