Warga menolak kompensasi yang diberikan oleh PLN yang dinilai tidak merata dan tidak adil.
"Kami hanya dapat Rp 10 juta, sementara ada rumah yang jauh dari tower dapat ratusan juta," ujar Nova, salah satu warga yang rumahnya tepat dilalui menara SUTT.
Saat terjadi bentrok, ratusan petugas polisi dari Polresta Manado yang dibantu aparat TNI ikut melerai warga yang marah. Warga mencoba merobohkan pagar seng yang didirikan oleh petugas PLN.
"Selama tidak ada pembagian secara merata, tidak boleh melakukan pembangunan menara SUTT di desa kami. Kami menuntut keadilan pembagian secara merata," teriak seorang warga dengan suara yang keras kepada para petugas PLN.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Manado Kompol Bargani mengatakan, pihaknya hanya mengamankan jalannya pembangunan menara SUTT tersebut.
"Ini situasinya sama seperti minggu lalu, hanya jumlah warga yang memprotes lebih banyak. Kita akan melakukan diplomasi dalam pengamanan pembangunan tower tersebut," ujar Bargani.
Sebelumnya, penolakan pendirian menara SUTT terjadi pada Rabu pekan lalu. Waktu itu, petugas polisi mengalah dan menarik diri dari lokasi karena melihat situasi tidak lagi kondusif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.