Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Bangun SUTT, Warga Nekat Panjat Menara

Kompas.com - 15/02/2013, 11:15 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Warga yang tinggal di Kompleks Wale Pineleng, Minahasa, terus memprotes pembangunan menara saluran udara tingkat tinggi (SUTT) 150 KV yang dibangun PLN dekat dengan permukiman mereka.

"Kami akan terus memprotes pembangunan tower ini, dan akan melanjutkan aksi pada hari ini," ujar Nixon Tanos, salah satu warga Wale Pineleng, Jumat (15/2/2013).

Kamis (14/2/2013) kemarin, seorang warga nekat memanjat menara tersebut untuk menghentikan tiga pekerja dari PLN yang sedang menarik kabel dari menara lainnya. Aksi ini menarik perhatian warga lainnya dan membuat pihak polisi harus turun tangan. Sebelumnya, beberapa ibu juga melakukan aksi protes dengan memukul-mukul tiang menara dengan batu.

Warga menganggap pengerjaan pembangunan menara SUTT tersebut menyalahi aturan SK Gubernur Nomor 13 Tahun 2009 tentang SUTT Lopana-Teling. "Di SK Gubernur jalurnya tidak lewat sini, tapi dari Lopana ke Teling dan masuk Manado melalui Malalayang Dua. Dan, itu pun lewat bawah tanah yang panjangnya sekitar 8,5 kilometer," ujar Tanos.

Menurut Tanos, SK Gubernur sudah ada sejak tahun 2009. Pengerjaan dimulai pada 2010, dengan membangun dua menara di kompleks mereka. Atas dasar SK tersebut, warga melakukan penolakan.

Menurut mereka, pembangunan menara bisa dilakukan jika SK tersebut dicabut dulu atau direvisi. Namun, PLN tetap bersikeras untuk terus melakukan pekerjaan pembangunan menara. PLN beranggapan bahwa pembangunan menara tersebut untuk kepentingan umum.

Sementara Kepala Desa Pineleng Satu Timur Wellem Wenas mengakui dia serba salah dalam mengatasi persoalan tersebut. Kata Wellem, di satu sisi dia harus membela kepentingan warga, tetapi di sisi lain Bupati Minahasa telah menyetujui pembangunan menara SUTT tersebut.

Hari ini warga berencana menemui Badan Lingkungan Hidup Sulut untuk meminta kejelasan izin lingkungan pembangunan menara tersebut. Warga juga akan melaporkan oknum tentara yang sempat memaki warga dalam aksi kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com