Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Pembangunan Pasar Gadang, Pedagang dan Polisi Saling Dorong

Kompas.com - 29/06/2013, 13:28 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Para pedagang berunjuk rasa menolak pembangunan Pasar Induk Gadang di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (29/6/2013). Para pedagang memaksa mendekati acara peletakan batu pertama pembangunan pasar induk itu sehingga terjadi bentrok dengan polisi.

yang mengamankan aksi karena pedagang memaksa akan mendekat ke acara peletakan batu pertama yang dihadiri Walikota Malang, Peni Suparto, Sabtu (29/6/2013).

Acara peletakan batu pertama oleh Wali Kota Malang Peni Suparto itu menandai pembangunan Pasar Induk Gadang yang dianggarkan senilai Rp 289 miliar. Pasar ini nantinya akan dibangun menjadi tiga sistem perdagangan, yakni sistem pasar tradisional, modern, dan perdagangan sistem online. Pembangunannya ditangani oleh PT Patra Berkah Itqoni.

Pedagang mulai bergerak aksi sejak Peni Suparto bersama perwakilan dari investor tiba ke acara tersebut. "Perlu diketahui oleh Wali Kota bahwa kita pedagang menolak pembangunan pasar karena tidak ada musyawarah," kata koordinator aksi, Mohamad Rohim, di dekat berlangsungnya acara peletakan batu pertama.

Pedagang terus memaksa mendekati acara tersebut. Namun, puluhan personel kepolisian, satpol PP, dan TNI menghadang mereka. Karena pedagang terus memaksa, akhirnya terjadi saling dorong, bahkan bentrok dengan polisi.

"Polisi hanya mengamankan. Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi yang sebenarnya ke Wali Kota dan investor. Kita menolak pembangunan pasar ini," kata Rohim.

Para pedagang mengklaim bahwa musyawarah tentang pembangunan pasar itu belum tuntas. Pedagang menuding pemerintah telah membuat keputusan secara sepihak.

Dalam sambutannya, Peni mengatakan bahwa pembangunan pasar itu telah melalui persetujuan mayoritas pedagang di pasar tersebut. "Dari itu, Pasar Induk Gadang harus dibangun. Yang tidak setuju jangan jualan di pasar Induk Gadang. Kita tetap ikut pedagang mayoritas," katanya. Peni meminta agar nama pedagang yang berunjuk rasa tersebut dicatat dan diserahkan kepada dirinya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Patra Berkah Itqoni Widhi Dharma Setyadi menyatakan bahwa sebagian besar pengunjuk rasa itu bukan pedagang Pasar Induk Gadang. "Jika ada yg tidak setuju itu sudah biasa," ujarnya.

Didhi menjelaskan, dalam pembangunan pasar, pasti ada kelompok tertentu yang punya kepentingan. Ia memastikan bahwa sebagian besar pedagang di pasar itu telah sepakat atas pembangunan pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com