GROBOGAN, KOMPAS.com - Kapten Laut (P) Haryanto (32), pilot helikopter Basarnas yang jatuh di Bukit Muntung, Gunung Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017), berasal dari Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Anggota Skadron Udara 400/Wing Udara 1/Puspenerbal TNI AL itu menghabiskan masa kecil hingga remaja di Dusun Pelemwulung, Desa Pulorejo, bersama kedua orangtuanya yang berprofesi sebagai petani.
Haryanto adalah putra pertama dari dua bersaudara pasangan Sali dan Marmi. Dia adalah alumni SMAN 1 Purwodadi serta lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya. Sosoknya dikenal baik dan religius.
"Sejak kecil Haryanto rajin ngaji dan shalat. Sama tetangga, keluarga dan teman sikapnya baik," kata paman korban, Harmo, saat ditemui di rumah duka, Senin (3/7/2017).
(Baca juga: Detik-detik Terakhir Helikopter Basarnas, Warga Lihat Penumpang Lambaikan Tangan)
Hingga Senin (3/7/2017) pukul 10.30 WIB, satu per satu pelayat terus berdatangan ke rumah duka. Sejumlah karangan bunga, khususnya dari jajaran TNI, terpampang di kawasan rumah duka.
"Masih menunggu upacara pelepasan di Lanumad TNI Semarang serta rencana dishalatkan di Lanal Semarang. Baru dipulangkan ke rumah duka," kata Sertu Toridin, rekan korban di Skadron Udara 400/Wing Udara 1/Puspenerbal TNI AL, di rumah duka.
(Baca juga: Teridentifikasi, Ini Daftar Nama 8 Korban Tewas Jatuhnya Helikopter Basarnas)
Heli Basarnas mengalami kecelakaan di Bukit Muntung, Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017) sore.
Tercatat ada delapan penumpang termasuk pilot dan kopilot serta anggota Basarnas Jateng. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condo Kirono menyatakan, delapan penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian.