Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Festival 2017 di Jakarta Hadirkan Tari dan Lagu Khas Daerah

Kompas.com - 04/02/2017, 11:22 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

JAKARATA, KOMPAS.com - Setelah diluncurkan di Banyuwangi Rabu (25/1/2017) lalu, Banyuwangi Festival 2017 juga digelar di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapto Pesona di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (3/1/2017).

Pada acara yang dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tersebut, ditampilkan tarian "Keter Gandrung", fashion show baju batik Banyuwangi karya desainer Irma Lumiga dan juga lagu daerah Banyuwangi.

"Terima kasih lagunya. Jadi mengingatkan saya pada tanah kelahiran saya, kota Banyuwangi," kata Kemenpar Arief Yahya sambil tersenyum saat membuka acara.

Pada kesempatan tersebut, Kemenpar Arief Yahya mengatakan, salah satu strategi Kabupaten Banyuwangi adalah gencar mempromosikan Banyuwangi Festival melalu digital tourism untuk mengenalkan destinasi wisata yang ada di Banyuwangi serta memaksimalkan potensi yang ada mulai seni tradisi, budaya, kekayaan alam dan kreativitas masyarakat.

"Saat ini adalah tahun pemerataan dan Kabupaten Banyuwangi sudah melakukannya, salah satunya adalah dengan mendirikan homestay yang dikelola oleh masyarakat. Laporannya saat ini sudah ada 200 lebih homestay yang ada di Banyuwangi yang pastinya ini menunjang pengembangan pariwisata di Banyuwangi," jelasnya.

Baca juga: Banyuwangi Festival, Bupati Anas Pidato di Tengah Sawah

Selain itu, dia juga berharap untuk mendukung konektivitas. Bandara Banyuwangi bisa menjadi bandara internasional sehingga jumlah kunjungan wisatawan bisa meningkat drastis.

"Jika sudah ada bandara internasional, maka Banyuwangi akan menjdi destinasi wisata utama. Natural dan culture sudah bagus, tapi lemah di akses, ya sama saja. Tapi saya dapat laporan bahwa penerbangan dari Jakarta bisa langsung ke Banyuwangi pada April tahun ini. Jadi intinya selesaikan aksesnya," jelas Menpar Arief.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, secara resmi ada 72 event yang tercantum di B-Fest 2017. Namun masih banyak event lain yang digelar secara mandiri oleh masyarakat.

Ia juga menambahkan, tantangan terbesarnya selama ini adalah perbaikan infrastruktur. Ia mencontohkan, akses jalan ke destinasi wisata Teluk Ijo yang terkendala karena masuk kawasan taman nasional. Ia juga menekankan, penyelengaraan B-Fest 2017 berbasis komunitas.

"Basis pengembangannya adalah komunitas yang dilibatkan pada event Banyuwangi Festival. Dan, saat ini ada sekitar 350 homestay yang sebagian juga dikelola oleh Bumdes. Jadi intinya adalah festival bukan hanya sekadar untuk pariwisata tapi juga alat konsolidasi bertemunya rakyat dan juga stakeholder," jelasnya.

Ia juga mengatakan, pada tahun ini akan ada 4 hotel baru dengan kapasitas di atas 100 kamar yang ada di Banyuwangi, dan salah satu syarat pendiriannya adalah menyediakan ruang rapat, sehingga bisa digunakan rapatdan pertemuan.

"Untuk mempromosikan Banyuwangi, yang menjadi humas bukan lagi hanya staf, tetapi juga masyarakat. Berkali-kali kami juga diprotes di media sosial tapi protes tersebut kami jadikan evaluasi untuk menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com