Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Lapas Nunukan Kabur di Penginapan, Polisi Periksa Sipir

Kompas.com - 20/01/2017, 09:48 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN,KOMPAS.com - Kepolisian Resort Nunukan Kalimantan Utara memeriksa 3 petugas Lapas Nunukan terkait kaburnya salah satu tahanan kasus narkoba.

Kapolres Nunukan AKBP Pasma Royce mengatakan, polisi akan mengusut petugas lapas jika ada unsur kelalaian sipir penjara dalam kasus kaburnya tahanan tersebut.

"Saya minta itu diusut . Apalagi infonya ternyata kaburnya di kota bukan dari dalam Lapas," ujarnya Jumat (20/1/2017).

Sementara Kasat Reskrim Polres Nunukan AKP Suparno mengatakan, berdasarkan pemeriksaan ketiga sipir,  tahanan kabur saat berada di salah satu penginapan.

Samsul Bin Ismail (30) diketahui kabur setelah minta tolong kepada penjaga lapas untuk mengantarkan menjenguk saudaranya yang sakit. Kebetulan, saudara Samsul tersebut memiliki usaha penginapan di Jl Tien Soeharto, Nunukan.

"Kaburnya di rumah saudaranya itu. Waktu di dalam ternyata enggak keluar-keluar," ujarnya.

Kepolisian masih terus melakukan pendalaman terhadap kaburnya tahanan tersebut. Selain itu, polisi juga membantu pihak lapas melakukan pencarian Samsul.

Diduga ada kemungkinan pelaku melarikan diri ke negara Malaysia. “ Bisa saja kemungkinan itu,” sebut Suparno.

Samsul kabur dari selnya pada Sabtu (31/12/2016).  Kaburnya tahanan penghuni sel Block C kamar 18 atas tersebut baru diketahui pejabat Kepala Lapas Nunukan Baliono pada Sabtu pukul 07:30 Wita.

Baliono bahkan memastikan jika dirinya berada di Lapas hingga tengah malam saat malam kejadian. Petugas lapas baru mengetahui salah satu tahanan hilang setelah dihitung jumlah tahanan kurang satu dari 635 penghuni tahanan.

Pejabat Kepala Lapas Nunukan Baliono mengakui adanya kemungkinan keterlibatan petugas lapas dalam kasus kaburnya tahanan kasus narkoba tersebut.

“Kita belum tahu bagaimana bisa hilang karena tidak ada kerusakan pintu di selnya. Kemungkinan ada keterlibatan petugas. Saya piket sampai jam 01:05 Wita posisi masih aman.” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com