Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Ogan Ilir Terpaksa Manfaatkan Ubi Racun untuk Campuran Beras

Kompas.com - 13/12/2016, 10:45 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

INDRALAYA, KOMPAS.com - Warga transmigrasi yang menjadi korban banjir di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, mulai kekurangan stok beras.

Warga tidak mampu membeli beras sebab tidak punya penghasilan setelah kebun mereka terendam banjir.

(Baca juga KTM Sungai Rambutan Ogan Ilir Terendam Banjir, Warga Berharap Bantuan)

Untuk mengatasi kebutuhan bahan pangan, warga terpaksa memanfaatkan ubi racun sebagai bahan baku tapioka untuk sebagai campuran beras.

Seorang warga bernama Hasna, warga SP 3 KTM Sungai Rambutan, terpaksa memanfaatkan tepung ubi racun agar stok beras di rumahnya tidak cepat habis.

Sebelum dimasak, ubi racun yang mereka cabut dari lahan di pekarangan rumah dikupas dan diparut. Setelah itu dijemur sampai kering untuk menghilangkan zat racunnya, ubi ditumbuk sampai halus dan siap dimasak.

"Tepung dari bahan ubi ini cukup untuk dua hari, lumayan untuk bahan campuran beras supaya tidak cepat habis," kata Hasna, Selasa (13/12/2016).

Hal yang sama dilakukan oleh Dayani. Warga SP 3 KTM Sungai Rambutan ini juga memanfaatkan ubi racun yang ditanam suaminya.

Semula ubi itu akan dijual ke pabrik tapioka. Tetapi kini terpaksa dicabut dan dibuat tepung untuk campuran bahan pangan.

"Dibikin makanan untuk sarapan dan dicampur beras untuk memasak nasi," katanya.

Kedua ibu rumah tangga itu berharap, bantuan segera datang supaya mereka tidak perlu lagi memanfaatkan ubi racun sebagai campuran bahan pangan.

Sementara itu, Kepala BPBD Ogan Ilir Ahmad Syakroni mengatakan, akan segera melaporkan hal itu ke Bupati Ogan Ilir dan BPBD Provinsi Sumsel.

Ia juga akan berkoordinasi dengan Dinas Social setempat agar mendistribusikan beras cadangan di Bulog untuk masyarakat korban banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com