Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Bangun Peradaban "Indonesia Berintegritas" dengan "Ngamen" di Stasiun

Kompas.com - 17/09/2016, 21:18 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ditemani gerimis, alunan orkes Pengantar Minum Racun bergema di halaman pintu masuk selatan Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (17/09/2016) malam.

Para penonton yang sebagian besar penumpang kereta api terlihat ikut antusias. Mereka berjoget bersama di acara bertajuk "Ngamen Antikorupsi" tersebut.

Sekitar pukul 18.30 WIB, acara dimulai. Rintik hujan yang turun tak mengurangi antusias para penumpang kereta api, serta masyarakat di sekitarnya untuk mendengarkan lagu-lagu orkes Pengantar Minum Racun.

Hadir di acara "Ngamen Antikorupsi" Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang.

Di bawah rintik hujan, Saut hadir dengan mengenakan blangkon dan kaos berwarna hijau bertuliskan "Ngamen Antikorupsi".

Wakil ketua KPK ini pun berbaur dengan masyarakat dan para penumpang kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta.

(Baca juga: "Ngamen" Antikorupsi di Yogyakarta bersama Pengantar Minum Racun)

"Di stasiun kereta api atau di gerbong ada banyak orang dari berbagai latar belakang. Itu diibaratkan sebagai sebuah negara," ujar Saut, saat ditemui di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu.

Saut menuturkan, lewat stasiun kereta api ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin membangun peradaban baru, yakni Indonesia yang berintegritas.

Melalui "Ngamen Antikorupsi" ini, KPK juga mengajak dan mengimbau masyarakat membangun karakter antikorupsi.

"KPK akan concern dengan banyak cara. Tidak satu cara yang tunggal untuk menyelesaikan masalah korupsi. Bahkan membangun peradaban baru ini bisa dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya, seperti Singapura," ucapnya.

Menurut Saut, acara "Ngamen Antikorupsi" ini digelar di beberapa stasiun kereta api. Acara ini sudah digelar di Bandung, Bogor, dan Jakarta.

"Sekarang di Yogyakarta dan besok Surabaya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com