PALU, KOMPAS.com – Jenazah Ibrahim, terduga teroris kelompok Santoso, akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Poboya, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Ibrahim, dari suku Uighur, China, bergabung dengan kelompok Santoso sejak 2014 lalu dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kabid Humas Polda Sulteng Hari Suprapto mengatakan ciri–ciri fisik Ibrahim ini sama dengan data kepolisian.
“Sebelum dikuburkan sampel DNA tetap kita ambil walaupun belum ada atau tidak ada pembanding. Selain itu pihak penyidik juga kesulitan menghubungi keluarga, karena paspor yang digunakan Ibrahim ini tidak jelas dan diduga palsu,” ucapnya, Jumat (19/8/2016).
Dengan pertimbangan itulah, Hari mengatakan, jenazah Ibrahim akhirnya dikuburkan di Kota Palu, di tempat pemakaman umum Poboya. Ibrahim tewas saat kontak tembak dengan tim Satgas Tinombala terjadi di wilayah pegunungan Desa Padopi, Kecamatan Poso Pesisir, Rabu 17/8/2016) lalu.
Saat kontak tembak terjadi, Ibrahim tidak sendiri. Ia bersama satu orang tak dikenal lainnya. Namun saat kontak tembak terjadi, satu OTK tersebut berhasil meloloskan diri.
Sementara itu terkait pengikut kelompok Santoso yang diduga masih berada di atas gunung di wilayah Poso masih berjumlah 15 orang (bukan 14 orang-red).
“Jumlah 15 orang ini semuanya adalah orang Indonesia. Sementara warga negara asing yang bergabung dengan kelompok Santoso sudah tidak ada,” ujar Hari.