Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Santoso: Ikhlas Saja, Sudah Jatahnya Dia Ketembak

Kompas.com - 20/07/2016, 08:45 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Keluarga terduga teroris Santoso yang tinggal di Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengaku ikhlas atas tewasnya Santoso.

Santoso alias Abu Wardah dinyatakan tewas setelah sempat adu tembak dengan anggota Satuan Tugas Operasi Tinombala, di Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016).

"Saya sendiri belum tahu benar tidaknya Santoso ketembak. Tetapi, saya sudah ikhlas saja. Sudah jatahnya dia ketembak," ujar Ahmad Basri, saudara sepupu Santoso, Selasa (19/7/2016).

Sejauh ini, lanjut Basri, belum ada pembicaraan maupun rencana apa pun dari pihak keluarga terkait meninggalnya Santoso. Ia berkeyakinan jika jenazah Santoso tidak akan dimakamkan di Desa Adipiro, tetapi di tempat keluarganya yang lain yang tinggal di luar Kota Magelang.

"Mungkin tidak dimakamkan di sini. Saya tidak ikut campur soal itu karena saya jarang berurusan," katanya.

(Baca juga: Akhir Petualangan Santoso di Hutan Belantara Poso)

Menurut Basri, kedua orangtua Santoso, Irsan (almarhum) dan Rumiyah, memang berasal dari Desa Adipiro yang terletak di ketinggian sekitar 1.300 mdpl di Gunung Sumbing.

Keluarga Santoso kemudian pindah ke Palu karena mengikuti program transmigrasi tahun 1970 silam. Saat itu, Basri mengaku belum lahir sehingga tidak mengetahui secara pasti kehidupan Santoso sejak kecil. Namun, Basri pernah bertemu dengan Santoso saat pulang ke Desa Adipiro untuk menjual tanah orangtuanya pada tahun 1998.

"Sejak itu, kami sudah tidak pernah berkomunikasi," kata Basri.

Kepala Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Waluyo, juga menyatakan tidak ada persiapan khusus terkait kematian orang yang diduga menjadi otak sejumlah aksi terorisme di Indonesia timur tersebut.

"Kemungkinan jenazah tidak dimakamkan di desa sini. Tidak ada hubungannya (langsung). Keluarganya di luar daerah masih banyak," kata Waluyo.

Seperti diberitakan, polisi telah memastikan bahwa terduga teroris Santoso tewas setelah kontak senjata dengan aparat dalam operasi Tinombala di wilayah Pegunungan Dusun Kuala, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Senin (18/7/2016).

Selain Santoso, seorang yang diduga kawan Santoso juga dinyatakan tewas, sedangkan beberapa orang lainnya berhasil melarikan diri.

(Baca juga: Kapolri: 100 Persen, Itu Santoso)

 

Kompas TV Pastikan Jenazah Suami, Istri Santoso Sambangi RS Bhayangkara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com