Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

36 Motor Ambulans Dikerahkan Saat Arus Balik Macet

Kompas.com - 12/07/2016, 21:13 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menurunkan 36 unit motor ambulans di sepanjang jalan Tol Cikopo-Palimanan.

Hal ini untuk memudahkan evakuasi jika terjadi kemacetan parah seperti terjadi di Brebes Timur Exit Tol (Brexit) pada arus mudik lalu.

"Imbas dari Brexit, siaganya luar biasa. H+2 saya sudah menyusuri tol. Untuk mengantisipasi, kami menurunkan 36 unit motor ambulans," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati, Selasa (12/7/2016), di Bandung.

Karena arus balik belum berakhir, motor ambulans tetap siaga di beberapa tempat. Lokasinya mulai dari mulut tol Cipali, Indramayu-Subang, dan jalur pertemuan Cipali-Bandung kilometer 42 hingga kilometer 66.

Motor ambulans ini hanya digunakan ketika terjadi kemacetan parah. Motor tersebut akan bergerak melalui bahu jalan untuk mengevakuasi pemudik dan memberikan pertolongan pertama dengan pengawalan polisi.

"Motor ini digunakan dokter dan perawat, keduanya laki-laki. Motor dilengkapi dengan beberapa obat-obatan emergency serta oksigen kecil, dan minuman," ujar Alma.

Dokter akan mengevakuasi pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut ke rest area. Mobil ambulans ditempatkan di rest area tersebut.

Sampai saat ini, motor ambulans itu belum digunakan dan tetap akan disiagakan hingga akhir pekan ini. Arus balik diperkirakan akan berlangsung hingga akhir pekan ini.

Sementara itu, Kepala Polda Jabar Irjen Bambang Waskito mengatakan bahwa anggotanya tetap waspada karena arus balik belum selesai. Seharusnya, arus balik selesai 15 Juli 2016. Namun, ia menginstruksikan untuk menambah personel.

"Sekolah mulai masuk minggu depan. Kami waspadai ada peningkatan jumlah pemudik," katanya.

Dinas Perhubungan Jabar menyatakan bahwa belum semua pemudik kembali. Jumlah pemudik yang melintasi Jawa Barat sekitar 2 juta, namun yang kembali baru 1,6 juta jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com