Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda Polman Imbau Kades Minimalisasi Warganya Mengemis ke Kota

Kompas.com - 30/06/2016, 20:45 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Sepekan menjelang Lebaran, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dibanjiri pengemis musiman. Mereka tak hanya menyambagi rumah-rumah penduduk tetapi juga kantor-kantor pemerintah dan instansi swasta untuk meminta sedekah.

Para pengemis musiman yang terdiri dari orangtua atau orang dewasa serta anak-anak ini diduga dikoordinir oleh lembaga tertentu. Mereka datang secara berkelompok mendatangi rumah-rumah warga. Per kelompok umumnya beranggotakan 3 hingga 5 orang.

Hasna (37), salah satu pengemis musiman asal Desa Palippis mengaku setiap tahun menjelang Lebaran ia bersama tetangga dan anak-anaknya kerap mengemis untuk mendapatkan sedekah dari warga.

"Kami ke kota rombongan, Pak. Setelah sampai, kami masing-masing menyebar untuk mendapatkan sedekah berkah Ramadhan," kata Hasna.

Maraknya pengemis musiman ini mendapat perhatian dari Pemkab Polman. Asisten I bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat, A Mujib mengimbau kepada seluruh kepala desa agar meminimalisasi warganya datang ke kota untuk menjadi pengemis.

"Kita telah koordinasi dengan kepala desa sekitarnya agar dapat memberi solusi bagi masyarakatnya supaya tidak terlalu banyak datang ke kota menjadi pengemis," tutur Mujib.

Sejumlah warga Polman mengaku resah dengan kehadiran kawanan pengemis ini. Selain datang bergantian seperti sudah diatur, mereka juga kerap memaksa pemilik rumah untuk memberi apa saja mulai dari beras atau uang.

Warga meragukan bahwa para pengemis itu adalah orang miskin. Mereka hanya memanfaatkam momen bulan Ramadhan untuk meminta-minta.

Ada juga pengemis yang bermodalkan proposal dan berpura-pura meminta sumbangan.

"Bukannya kita tidak mau (sedekah), cuma kalau dikasih satu datang semua. Kadang memaksa kalau tidak dikasih uang.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Polman Aksan Amrullah mengatakan masih memberi toleransi kepada para pengemis musiman selama tidak mengganggu ketertiban.

"Belum ada laporan masyarakat pengemis ini meresahkan, jadi kita beri kelonggaran lah mereka beraktivitas. Apalagi hanya musiman, bukan pengemis tetap," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com