Penyerangan itu menewaskan Letkol Anumerta Jhon De Fretes, Senin (30/12/2015) lalu.
Menurut Kepala bidang Humas Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin, dalam mengungkap kasus pembunuhan perwira TNI, polisi baru melakukan olah tempat kejadian perkara yang melibatkan personil Brimob dan TNI di Mamberamo Raya.
Dalam olah TKP itu, kata Patrige, ditemukan dua pucuk senjata laras panjang jenis SS1 V3 milik Kopda Affan dan Kopda Simon yang terjatuh di pinggir sungai.
“Kesepakatan dengan pihak TNI, belum dilakukan upaya pengejaran untuk menghormati pekan pertama masa advent sebelum menyambut Natal, hari kelahiran Yesus Kristus,” ungkap Patrige di Mapolda Papua, Rabu (2/12/2015) kemarin.
Menurut Patrige, untuk menjaga kedamaian di masa advent tersebut, pihaknya mengutamakan pendekatan persuasif dengan melibat tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menghadirkan tersangka pelaku penyerangan.
Namun, jika upaya ini mengalami kebuntuan ataupun perlawanan dari kelompok kriminal bersenjata, Patrige menegaskan, polisi akan mengambil tindakan tegas namun terukur.
“Sejumlah anggota Brimob dan TNI yang diperbantukan menjaga keamanan pilkada bisa diperbantukan dalam kasus ini,” tegas Patrige.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari laporan Kapolres Mamberamo Raya, AKBP Terry Levy, pelaku pembunuhan perwira TNI di Kampung Namunaweja diduga kuat dilakukan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Kosmos Makabori.
Namun menurut Patrige, polisi masih ingin memastikan keterangan dari warga yang menyebutkan adanya keterlibatan sejumlah orang dari luar Mamberamo yang berasal dari kelompok bersenjata di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.