PONTIANAK, KOMPAS.com- Sawerdi (23), pemuda asal Jl Srimedan, Kabupaten Kubu Raya ini tak berkutik selepas ditangkap tim Jatanras Polresta Pontianak, Sabtu (31/10/2015).
Ia menangis di hadapan awak media ketika dilakukan ekspose oleh Satreskrim Polresta Pontianak terkait kasus kejahatan yang ia lakukan, Senin (2/11/2015)
Sawerdi mengaku kendaraan yang ia gunakan bersama rekan-rekannya untuk melakukan aksi kejahatan adalah hasil pinjaman dari temannya, Walfi (18).
Parahnya Walfi ikut mengetahui niatan jahat dari Sawerdi. Alhasil keduanya kini merasakan dinginnya lantai tahanan Polresta Pontianak.
"Saya melakukannya dengan Riham (DPO), dia jokinya. Saya baru kali ini bang," kata Sawerdi
Sawerdi menceritakan cara dia dan Riham melakukan penjambretan. Mereka memepet korbannya menggunakan Kawasaki Ninja milik Walfi, kemudian pisau ditodongkan kepada korbannya seorang perempuan bernama Agustri.
Korban yang ketakutan menyerahkan telepon genggamnya dan sebuah tas yang berisi uang Rp 7,8 juta.
"Dia kemudian teriak copet, lalu pisau saya lemparkan, kami takut dihajar orang,"kata Sawerdi
Sawerdi menuturkan kawanananya berjumlah enam orang, Riham bahkan telah melarikan diri ke Malaysia.
Ia sendiri mengaku sebelum menjadi seorang jambret adalah TKI di Malaysia.
"Saya kerja tambak di Malaysia, tiga tahun bang. Di sana saya tidak pernah menjambret," katanya sambil terisak.
Tim Jatanras Polresta Pontianak menangkap dua dari enam pelaku pencurian dengan kekerasan. Empat pelaku yang buron satu di antaranya telah terdeteksi di Malaysia.
"Kejadiannya menimpa seorang wanita tanggal 23 oktober lalu, kalau dua pelaku ini atas nama SA dan WI ditangkap 31 Oktober," kata Kasatreskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul Lapawesean.