"Meski nanti pada akhirnya di Surabaya hanya ada calon tunggal, Ibu Risma berpesan kepada saya agar tidak melakukan money politics," kata Wisnu di Surabaya, Senin (21/9/2015).
Politik uang yang dimaksud Risma, menurut Wisnu, adalah "membeli" partai lain untuk mendukung mereka, memberi "mahar", atau apa pun namanya. "Kami sepakat dengan pesan Ibu Risma. Ini bagus untuk kehidupan demokrasi di Surabaya," ungkap Ketua DPC PDI-P ini.
Wisnu pun mengaku bersyukur dapat bersanding dengan Risma untuk kembali memimpin Surabaya. Dia mengaku banyak belajar soal manajemen pemerintahan dan birokrasi dari Wali Kota wanita pertama di Surabaya itu.
"Selain sebagai atasan, Ibu Risma saya anggap sebagai ibu saya sendiri," tutur Wisnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.