Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

582 Hektare Sawah Puso Karena Kekeringan, Petani Demak Gigit Jari

Kompas.com - 01/08/2015, 15:07 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS,com - Seluas 582 hektare areal pertanian di Kabupaten Demak mengalami gagal panen atau puso karena kekeringan. Petani rugi hingga puluhan miliar. Mereka gigit jari karena tidak bisa menikmati hasil panen.

"Selain mengandalkan air dari Kedung Ombo, rata rata lahan pertanian yang mengalami kekeringan dan puso mengandalkan air tadah hujan," kata Kepala Dinas Pertanian Demak, Wibowo, di Demak, Sabtu (1/08/2015). 

Ratusan hektar sawah gagal panen tersebar di lima kecamatan yaitu Kecamatan Guntur seluas 265 hektare, Kecamatan Karangtengah 165 hektare, Kecamatan Wonosalam 104 hektare, Kecamatan Sayung 17 hektare, dan Kecamatan Demak Kota 31 hektare.

"Imbas adanya puso, petani rugi hingga Rp 7 juta setiap hektarenya," ujar Wibowo. 

Luasan lahan padi di Demak yang terdampak kekeringan mencapai 3.251 hektare. Kategori ringan seluas 1.455 hektare, kekeringan sedang 796 hektare, kategori berat 418 hektare dan puso 582 hektare.

Guna mengantisipasi meluasnya dampak kekeringan dan menyelamatkan ribuan hektare tanaman padi yang kekeringan, Dinas Petanian Kabupaten Demak mendesak agar waduk Kedung Ombo yang rencananya dibuka pada tanggal 1 September nanti, dimajukan dari jadwal yang telah ditentukan.

“Kita telah mengusulkan agar pembukaan waduk Kedung Ombo dimajukan dua minggu dari jadwal atau dibuka tanggal 15 Augustus sehingga bisa mengaliri lahan pertanian yang saat ini kekeringan," tutur dia.

Ratusan hektare lahan padi yang terkena puso, sambung Wibowo, tidak sampai mempengaruhi produksi padi dan stok pangan di Kabupaten Demak. Pada tahun ini, Demak menargetkan produksi padi sebanyak 683.931 ton atau naik sebesar 20,64 persen dari produksi tahun 2014 lalu yakni 567.748 ton.

"Kita optimistis target produksi padi akan terpenuhi. Sampai bulan Juli produksi padi sudah mencapai 637.306 hektare," ujar Wibowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com