"Akibat pembukaan lahan di hulu sungai, semakin mempercepat kekeringan, sedangkan musim hujan banjir cepat datang. Selama ini saya sudah bekerja keras agar hal itu tidak terjadi," kata Junaidi.
Dia melanjutkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengumpulkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Bengkulu untuk membahas rencana penanganan ancaman kekeringan di daerah itu.
Sejauh ini, di beberapa tempat kekeringan mulai melanda Bengkulu, warga mulai menggunakan air rawa atau membeli dari PDAM melalui tangki karena persediaan air di sumur sudah mengering.
Agus, misalnya. Warga Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, itu sejak dua minggu belakangan ini mulai memanfaatkan air rawa untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK).
"Sumur sudah kering," ungkap Agus singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.