"Sejauh ini ada 12 pondok pesantren di Jawa Timur dan Jawa Barat yang siap menampung anak-anak yatim piatu pengungsi Rohingya, seperti Pondok Pesantren di Malang, Pasuruhan, Bojonegoro, Sukabumi, dan lain sebagainya," ujarnya setelah menghadiri kegiatan Khataman di Pondok Pesantren Raudhatut Thullub Desa Prejegsari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Rabu (27/5/2015).
Dari hasil pendataan di lapangan, kata Khofifah, pengungsi Rohingnya yang anak-anak banyak yang menjadi yatim piatu dan terpisah dari keluarga besarnya sehingga dibutuhkan pemulihan secara psikososial dan perlu mendapatkan hak asuh karena hidup sebatang kara.
"Maka dari itu, perlu tempat yang memadai untuk menampung. Pesantren, kami kira merupakan tempat penampungan yang dirasa cukup kondusif dan efaktif bagi anak-anak tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullub Tempuran Kabupaten Magelang, Said Asrori, menyatakan bahwa pihaknya juga siap apabila diminta untuk menampung anak-anak pengungsi Rohingnya. Said menyebut, Pondok pesantren yang dikelolanya itu mampu menampung maksimal 500 santri.
"Kami siap menampung sekitar 50 orang (anak-anak pengungsi Rohingya)," tutur Said.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.