Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tahanan Kabur karena Dinding Sel Mudah Dijebol

Kompas.com - 24/02/2015, 16:44 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) masih memburu empat orang tahanan yang kabur dari sel Polres Lombok Tengah.

Kapolda NTB Brigjen Pol Sriyono menjelaskan, keempat tahanan Polres Lombok Tengah tersebut kabur dengan cara menjebol tembok sel yang sudah rapuh pada Sabtu (21/2/2015) dini hari. Ia mengakui, tembok sel memang sudah lapuk. Namun, kaburnya empat tahanan itu juga akibat dari kelalaian petugas jaga. Oleh karena itu, ia menyatakan akan memberi sanksi kepada petugas jaga.

"Kondisi bangunan memang kurang aman, bisa gampang dijebol, tetapi tetap yang jaga itu kena," kata Sriyono, Selasa (24/2/2015).

Setelah kejadian ini, Sriyono memerintahkan Polres Lombok Tengah untuk segera memperbaiki dinding sel tahanan yang dijebol tersebut. Selain itu, ia juga menginstruksikan kepada semua polsek untuk mengecek kondisi sel masing-masing.

"Jadi pembelajaran. Setelah kejadian itu, saya langsung informasikan kepada seluruh polsek untuk dicek. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi," kata Sriyono.

Saat ini, polisi masih mengejar empat tahanan tersebut. Mereka adalah Usrah, tahanan kasus narkoba; Rane, tahanan kasus penadahan; Kamil alias Kambut, tahanan kasus curas, dan Yudi Krisnawan, tahanan kasus pembunuhan.

Diberitakan sebelumnya, empat orang tahanan kabur dengan cara menjebol tembok sel di Polres Lombok Tengah. Pembongkaran ini diperkirakan sudah berlangsung lama. Mereka menjebol tembok dengan menggunakan besi yang ditemukan di TKP. Dinding sel tahanan yang sudah rapuh dan berusia tua memudahkan tahanan untuk kabur. [Baca juga: Jebol Tembok Sel, Empat Tahanan Polres Lombok Tengah Kabur]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com