Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerahnya Sedang Krisis Air dan Obat, Pemda Ini Malah Usulkan Beli Mobil Baru

Kompas.com - 10/11/2014, 22:16 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com — Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Tulasi mengaku, pihaknya menolak usulan dari Pemerintah Daerah TTU yang meminta pengadaan tujuh kendaraan baru. Sebab, kata dia, daerahnya sedang krisis obat-obatan dan air.

"Waktu rapat pembahasan anggaran, Wakil Bupati TTU mengusulkan untuk pengadaan tujuh mobil baru untuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sehingga langsung kami tolak. Alangkah lebih elok kalau dana untuk usulan pembelian mobil itu dialihkan untuk beli obat-obatan, alat kesehatan, air, listrik, dan bangun jalan raya," beber Agustinus, yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar, kepada Kompas.com, di Kefamenanu, Senin (10/11/2014).

Menurut Agustinus, usulan pembelian mobil itu hanya menjadi alasan untuk pemborosan anggaran negara di penghujung tahun, dan bukan untuk kebutuhan yang amat mendesak bagi daerah TTU. Usulan itu jelas sangat bertentangan dengan aturan perundang-undangan yang berlaku karena terdapat lembaga vertikal yang tergabung dalam lembaga Forkopimda.

Pihaknya, kata Agustinus, mencurigai, sikap getol Pemda TTU untuk meloloskan anggaran pengadaan mobil bagi Forkopimda Kabupaten TTU adalah reaksi yang penuh intrik. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan kepada Forkopimda agar mereka tidak terjebak, dan sebaiknya menolak pemberian mobil itu. Apabila diterima, maka hal itu termasuk kasus gratifikasi, yang tentunya akan membahayakan eksistensi instansi vertikal Forkopimda di TTU.

"Kami mengajak seluruh instansi vertikal Forkopimda di Kabupaten TTU untuk berjuang bersama menegakkan kebenaran dan perubahan bagi bangsa pada umumnya, dan daerah TTU khususnya," ujar Agustinus.

Saat ini, kata Agustinus, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TTU sedang mengalami krisis obat-obatan dan alat kesehatan selama 11 bulan. Sementara itu, air keran yang didistribusikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Cendana kepada warga juga sudah tidak mengalir selama enam bulan, banyak sumur warga yang sudah mengering akibat kekeringan berkepanjangan, banyak jalan yang rusak, dan listrik belum dinikmati secara merata di daerah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com